Maryland — Komet raksasa, dikenal dengan sebutan K2, sedang mendekat ke Bumi dan diperkirakan melintas pada Desember 2022.
Teleskop Hubble memperkirakan K2 berdiameter inti 12 mil, dengan panjang ekor debu (koma) 10 kali diameter bumi.
Science News melaporkan Komet kali pertama terlihat 21 Mei 2017 dan berhasil difoto oleh teleskop ruang angkasa Hubble.
Saat ini komet berjarak 10 astronomical unit (AU), atau sepuluh kali jarak Bumi dan Matahari, dari Bumi. Jika dikonversi ke dalam satuan kilometer, Komet masih sejauh 1,5 miliar kilometer dari Matahari.
Astronom takjub dengan kecerahan Komet yang diamati pada 23 dan 24 Mei lalu. “Jaraknya hampir 10 UA dari Matahari, tapi terlihat sangat aktif dan terang,” tulis Astronom Con Stoitsis dalam akun @vivstoitsis.
Setelah tiga tahun sejak pertama ditemukan, komet ini masih dalam perjalanan mendekat ke Bumi.
Saat itu, pengamat melihat Komet mulai menampakkan ekor debu, atau koma. Ekor debu ini tampak ketika Komet mulai mendekati Matahari.
Pengamat memperkirakan ekor Komet hasil gesekan permukaan Komet yang terdiri dari gas beku ketika bergerak mendekati Matahari.
“Pengamatan ini mewakili tanda-tanda awal aktivitas yang pernah dilihat dari sebuah Komet ketika memasuki zona tata surya kali pertama,” kata NASA seperti dikutip cnet.com.
Gas beku pada permukaan komet ini terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan karbon monoksida.
Astronom Dr David Jewitt dari University of California Los Angeles, AS, mengatakan Komet ini ditengarai menjadi komet yang ditemukan dengan lintasan paling jauh dari Matahari.
Sebab, lanjut David, biasanya Komet ditemukan pada jarak yang lebih dekat dari Matahari.
“Kebanyakan komet ditemukan pada jarak yang lebih dekat ke Matahari di sekitar orbit Jupiter. Sehingga ketika kita menemukannya, permukaan volatil komet sudah terpanggang,” katanya. (Mufid MD Sapeken)