Seoul — Korea Utara, Senin 9 Maret 2020 pagi, menembakan beberapa proyektil jarak pendek ke Laut Timur.
JoongAng Ilbo memberitakan proyektil ditembakan sekitar pukul 07:36 pagi dari Sondok-ri di Propinsi Hamgoyong Selatan — timur laut Korea Utara.
Tiga proyektil setinggi 50 kilometer, dan meluncur sejauh 200 kilometer di atas perairan antara Korea Selatan dan Jepang.
Staf Gabungan AS-Korsel (JCS) sebelumnya mengatakan jumlah proyektil yang ditembakan tiga, tapi satu jam mengubah pernyataannya menjadi beberapa proyektil, setelah melihat obyek terbang keempat.
Mengutip seorang pejabat AS, CNN memberitakan Korut menembakan empat proyektil tidak dikenal. Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan proyektil tidak masuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.
Pejabat militer Korsel mengatakan sedang membicarakan proyektil yang diluncurkan Korut bersama rekan mereka dari AS, dan menganalisa dampak lanjutan.
Analisis sementara menyebutkan penembakan itu adalah bagian ari latihan militer musim dingin tahunan Korut.
Pyongyang belum menyampaikan rincian proyektil terbarunya. Sedangkan Blue House, istana kepresidenan Korsel, mengatakan petemuan pukul 8:15 untuk membicarakan proyektil itu.
Pertemuan dipimpin Chung Eui-yong, Direktur Keamanan Nasional. Ia mengatakan penembakan itu tidak membantu upaya menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.
Penembakan proyektil ini yang kali kedua. Sebelumnya, ketika Korsel sibuk mengatasi wabah virus korona, Korut menembakan rudal yang membuat Seoul naik pitam.
Kim Yo-jong, adik pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un, mengecam pernyataan Seoul dengan menyebut Korsela sebagai anjing ketakutan dan bodoh.
