Laboratorium Indonesia Mampu Teliti 1000 Sampel Virus Corona
JAKARTA-Pernyataan Havard yang menyangsikan kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona di Indonesia, membuat semua pihak ingin membuktikan bahwa penilaian tersebut salah. Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang segera mengunjungi Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi dr. Sri Oemijati di Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Kunjungan Muhadjir ke Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi memastikan Indonesia mampu meneliti lebih dari 1.000 sampel virus corona (Covid-19).
Muhadjir juga mengatakan bahwa, Indonesia sudah memiliki Polymerase Chain Reaction (PCR) yang cukup memadai dan fasilitas laboratorium yang lengkap. Sehingga pemerintah saat ini berani memastikan bahwa Indonesia siap dan mampu mengantisipasi Covid-19.
Baca juga: Terawan Undang Havard Untuk Buktikan Indonesia Bersih Virus Corona
“Dengan jumlah PCR yang cukup memadai, dalam waktu sehari kita bisa meneliti lebih dari 1.000 sampel sehingga kepada masyarakat Indonesia dan tentu saja negara lain yang selama ini meragukan kemampuan Indonesia, saya bisa pastikan kita mampu. Indonesia bisa!” kata Muhadjir, dikutip dari siaran pers Kemenko PMK, Kamis (13/2/2020).
Dari data Kementerian Kesehatan, Indonesia sampai saat ini belum terdeteksi ada pasien suspect virus corona yang positif terpapar virus corona yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu.
Sejak 11 Februari 2020, Indonesia telah menerima 70 spesimen (bagian) virus corona (Covid-19) dari pasien terduga tepapar virus tersebut dimana dari jumlah tersebut, sebanyak 68 spesimen hasilnya negatif sedangkan 2 spesimen masih dalam tahap proses pemeriksaan.
“Terkait suspek terduga pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia telah dilakukan pemeriksaan spesimen dari pasien-pasien tersebut per tanggal 11 Februari 2020 telah diterima 70 spesimen, 68 spesimen hasilnya negatif, dan 2 spesimen masih dalam proses,” kata Muhadjir.
Dikutip dari South China Morning Post,
hingga Kamis (13/2/2020), jumlah korban meninggal dunia akibat virus
corona terus bertambah. Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mendata, sebanyak
1.357 orang dilaporkan meninggal dunia.
(tvl)