Mengenang Charles Curtis, Wapres AS Berdarah Pribumi Indian
- Charles Curtis menghabiskan masa kecil di reservasi Indian Kaw.
- Ia bersekolah, menjadi pengacara, dan berpolitik.
Washington — Ketika membicarakan Kamala Harris, wakil presiden AS terpilih, publik AS teringat pada satu nama, yaitu Charles Curtis. Kamala Harris adalah perempuan keturunan Asia Selatan dan kulit hitam Jamaika pertama yang meraih posisi wakil presiden, tapi bukan orang kulit berwarna yang sampai ke posisi politik itu.
Tahun 1928, Charles Curtis menjadi pribumi AS pertama yang terpilih sebagai wakil presiden, mendampingi Herbert Hoover.
Curtis sebelumnya pribumi AS dari Bangsa Kaw yang menjadi anggota parlemen. Ia lahir dan dibesarkan di North Topeka, Kansas. Ayahnya kulit putih, yang menikat dengan wanita seperempat Indian Kaw.
Alaa Elassar, dalam tulisannya di CNN, menyebut Curtis sebagai cicit White Plume — kepala suku Kaw yang membantu ekspedisi Lewis dan Clark tahun 1804.
Curtis menghabiskan sebagian bear masa kecil bersama kakek dari pihak ibu di reservasi Kaw di Council Grove, Kansas. Ia berbicara dalam Bahasa Kamsa, bahasa Siouan di Great Plain, sebelum belajar Bahawa Inggris.
Situs Senat AS mengatakan kemampuannya berbicara Bahasa Kamsa membuat Curtis mampu menyesuaikan diri dengan sutu-nya. Ia belajar menunggang kuda poni, dan menjadi joki juara.
Ia ingin terus hidup di reservasi, tapi keluarga mendorongnya kembali ke Topeka dan melanjutkan sekolah. Curtis menuruti nasehat itu.
“Saya menunggang kuda yang mengangkut karung tepung, dan kembali ke North Topeka,” katanya.
Di Topeka, Curtis menjadi pengacara, dan terjun ke politik. Tahun 1892, Curtis terpilih sebagai anggota Kongres AS.
Sebagai senator, dia berperan penting mencegah Wodrow Wilson meminta AS bergabung dengan Liga Bangsa-bangsa. Tahun 1928, ia bersaing dengan Herbert Hoover untuk menjadi calon presiden AS, dan kalah.
Ketika Hoover memintanya menjadi calon wakil presiden, Curtis tak menolak.
Curtis populer karena mensponsori UU Perlindugnan Rakyat di Wilayah Indian, yang kemudian dikenal sebagai Curtis Act, atau UU Curtis.
Namun UU Curtis tidak banyak melindungi tanah-tanah pusaka Indian. UU itu mengijinkan anggota suku mendirikan sekolah umum di tanah adat, tapi UU itu juga mendorong disintegrasi wilayah pribumi.
UU itu juga menghapus pengadilan suku, memberikan kontrol Departemen Dalam Negeri atas sewa mineral di tanah adat, dan memecah tanah-tanah adat suku Indian.
Meski demikian Curtis adalah sejarah. Kini, Kamala Harris mengatasi hambatannya untuk menjadi sejarah bagi AS.