Crispy

Menurut WHO, Laporan Korut Hingga Kini Nihil Covid-19

Korut hanya menemukan warganya menunjukkan gejala sakit mirip influenza dan infeksi akut saluran pernapasan (ISPA).

JERNIH-Hingga saat ini Korea Utara (Korut) telah melakukan pemeriksaan terhadap 9.373 penduduknya, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sampai saat ini pihaknya masih belum menerima satupun laporan kasus infeksi virus corona (Covid-19) di Korea Utara.

Pernyataan WHO tersebut dilansir kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap News Agency, pada Jumat (11/12/2020), yang menyatakan sampai saat ini di Korut tidak melaporkan terjadinya pandemi Covid-19.

WHO juga menyebut, separo dari orang-orang yang telah ikut pemeriksaan menunjukkan gejala sakit mirip influenza dan infeksi akut saluran pernapasan (ISPA). Beberapa di antaranya juga dilaporkan mengalami demam di masa pemberlakuan karantina.

Dalam catatan WHO, ada 33.044 warga Korut yang sebelumnya berada di karantina, kini sudah dipulangkan.

Hingga saat ini Korut mengambil kebijakan ketat dank keras dengan menutup dan memperketat seluruh perbatasan mereka dengan negara tetangga untuk mencegah pandemi Covid-19 di Negara nereka.

Korut, menurut keterangan WHO juga telah melakukan pemeriksaan terhadap para tenaga medis yang bertugas di lokasi karantina, dan petugas yang mengambil sampel dan menganalisis spesimen.

Para ahli penyakit juga memprediksikan, Korut bakal kewalahan jika terjadi pandemic Covid, sebab Korut dikenal mempunyai sistem jaminan kesehatan mereka yang rapuh.

Namun banyak negara yang tidak percaya jika di Korut tidak ada penderita Covid-19, salah satunya datang dari Korsel dimana Menteri Luar Negeri Korsel, Kang Kyung-wha, yang mempertanyakan tidak adanya laporan kasus warga Korut terinfeksi Covid-19. Pernyataan tersebut dilontarkan pada Rabu (9/12/2020) lalu.

Kang juga menyesali sikap Korut yang menolak usulan Korsel untuk menjalin kerja sama dalam penanganan Covid-19.

Pernyataan pejabat Korsel tersebut menyulut murka petinggi Partai Buruh Korut Kim Yo-jong, yang juga adik Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un.

“Bisa dilihat pernyataan ceroboh yang dilontarkan olehnya tanpa mempertimbangkan dampak apapun yang bisa memperburuk hubungan antara Korut dan Korsel. Kami tidak akan pernah melupakan pernyataannya dan mungkin dia harus membayarnya,” kata Yo-jong. (tvl)

Back to top button