Crispy

Pemilik Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19

Hong Kong — Sebuah penelitian pendahuluan di Cina menemukan orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap infeksi virus korona, atau Covid-19.

Mereka yang memiliki golongan darah O, demikian kesimpulan penelitian itu, lebih resisten terhadap virus yang muncul di Wuhan, Cina, ini.

South China Morning Post (SCM) melaporkan peneliti medis Cina mengambil pola golongan darah lebih 2.000 pasien terinfeksi Covid-19 di Wuhan dan Shenzhen, dan membandingkan dengan populasi sehat warga setempat.

Baca Juga:
— Gereja di Korsel Gelar Ritual Penangkal Covid-19, 46 Jamaah Terjangkit
— Pesta Minum Air Kencing Sapi untuk Cegah Covid-19
— Virus Korona: Muslim Jepang Ubah Tradisi Shalat Jumat

Peneliti menemukan pasien golongan darah A menunjukan tingkat infeksi lebih tinggi, dan cenderung mengalami gejala lebih parah.

Namun, peneliti mengatakan studi ini adalah awal. Perlu lebih banyak penelitian lanjutan. Mereka mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi, atau merawat pasien Covid-19.

“Orang-orang dengan golongan darah A sebaiknya secara khusus memperkuat perlindungan pribadi, untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi,” kata Wang Xinghuan, peneliti dari Universitas Wuhan yang memimpin penelitian ini.

Wang menulis; “Pasien Covid-19 dengan golongan darah A butuh pengawasan intensif dan perawatan agresif.” Dalam artikel yang dipublikasikan Medrxiv.org, 11 Maret 2020 itu, disebutkan pasien dengan golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah dibanding orang dengan golongan daran non-O.

Dari 206 pasien meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, 85 memiliki golongan darah A, 52 memiliki golongan darah O. Pola ini ada pada kelompok usia dan jenis kelamin berbeda.

Studi ini dilakukan ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh Cina, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzen. Gao Yingdai, peneliti di Laboratorium Hematologi Eksperimen di Tianjin, mengatakan penelitian bisa ditingkatkan dengan sampel lebih besar.

Gao tidak terlibat dalam penelitian ini. Ia mengatakan sampel 2.000 memang tidak kecil, tapi menjadi kerdil karena total pasien terinfeksi Covid-19 saat ini lebih dari 180 ribu secara global.

Keterbetasan lain pada penelitian ini adalah tidak memberi penjelasan tentang fenomena itu. Misal, interaksi molekuler antara virus dengan berbagai jenis sel darah merah.

Golongan darah ditentukan oleh antigen, suatu bahan pada permukaan sel darah merah yang dapat memicu respon imum. Ahli biologi Austria Karl Landsteiner menemukan golongan darah utama pada tahun 1901, dan menamakannya tipe A, B, AB, dan O.

Back to top button