Crispy

PT Agro Jabar Berupaya Selesaikan Tunggakan Petani Milenial

“Kami tidak lepas tangan karena tunggakan itu terkait kendala di hilir. Maka kami sebagai off-taker menyelesaikan tunggakan itu secara bertahap. Namun kami akui bahwa sampai saat ini belum selesai seluruhnya,”kata Nurfais pada acara jumpa pers yang digelar di Gedung Sate, Bandung. Ia mengatakan, PT Agro Jabar selama ini telah memberikan sharing proporsi dan reward kepada 20 Petani Milenial tanaman hias di Cikole, Lembang.

JERNIH–Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok, menegaskan bahwa penyelesaian tunggakan petani milenial tanaman hias di Lembang, Bandung Barat,  kepada Bank BJB secara bertahap sudah dilakukan, tetapi belum seluruhnya selesai.

“Kami tidak lepas tangan karena tunggakan itu terkait kendala di hilir. Maka kami sebagai off-taker menyelesaikan tunggakan itu secara bertahap. Namun kami akui bahwa sampai saat ini belum selesai seluruhnya,”kata Nurfais pada acara jumpa pers yang digelar di Gedung Sate, Bandung, Kamis (2/2). Ia mengatakan, PT Agro Jabar selama ini telah memberikan sharing proporsi dan reward kepada 20 Petani Milenial tanaman hias di Cikole, Lembang.

Jumpa pers tersebut dilakukan seiring semakin kuatnya pemberitaan seputar kegagalan beberapa peserta program Petani Milenial yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan tagline “Petani Milenial Tinggal di Desa, Penghasilan Kota, Bisnis Mendunia” tersebut pada beberapa peserta berujung kegagalan dan bahkan terlilit utang.

Sementara itu menurut Pimpinan Divisi Kredit Bank BJB, Denny Mulyadi, mengatakan pihaknya tidak pernah menagih langsung tunggakan kepada peserta program Petani Milenial.  “Kita akan kroscek juga (informasi) di internal kami. Setahu saya, tidak ada penagihan langsung kepada Petmil (petani milenial). Yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan PT Agro Jabar sebagai off-taker,” kata Denny.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dadan Hidayat,  menjelaskan bahwa permasalahan petani milenial tanaman hias di Lembang adalah masalah hilir yang tidak diduga sebelumnya. Menurutnya,  program Petani Milenial sendiri berangkat dari kebutuhan akan pentingnya Jawa Barat melahirkan dan menciptakan regenerasi petani.

“Pak Gubernur memandang bahwa profesi petani sangat menjanjikan, sementara SDM yang ada masih kurang untuk pengembangan ke depan. Maka diinisasilah program ini pada akhir tahun 2021,”kata Dadan.

Gubernur Ridwan Kamil sendiri memberikan atensi besar terhadap permasalahan petani milenial tanaman hias tersebut. Gubernur menyampaikan terima kasih atas masukan dari masyarakat, dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Apresiasi petani

Rizky Anggara, peserta program Petani Milenial tanaman hias yang selama ini diberitakan terlilit utang karena program tersebut, menyatakan mengapresiasi atensi Gubernur dan keseriusan Pemda Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapinya dirinya dan kawan-kawan di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

Ditemui di Gedung Sate, Rabu (2/2) lalu, Rizky mengaku sebelumnya sangat bingung dengan kesulitan yang mereka hadapi. Sudah beberapa kali panen tapi hasilnya tidak dapat dirasakan secara signifikan dan bahkan terus dibayang-dibayangi keharusan melunasi kredit usaha rakyat. 

Sampai akhirnya ramai di media sosial setelah Rizky memuat keluhannya. “Saya sangat mengapresiasi keseriusan Pemprov Jabar menyelesaikan masalah yang saya hadapi dan teman-teman petani milenial tanaman hias,” ujar Rizky.  Untuk itu Rizky dan kelompok petani mudanya berterima kasih, dan berharap permasalahan segera diselesaikan.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Ika Mardiah, sebagai pembelajaran, Pemda Provinsi Jabar berkomitmen untuk terus mengembangkan program Petani Milenial dengan lebih baik, guna menumbuh-kembangkan kewirausahaan pertanian.

Ika menegaskan, program Petani Milenial tetap akan dilanjutkan untuk mengurangi problematika ketersediaan tenaga kerja pertanian, serta menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan  modern, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Namun perlu disadari, Petani Milenial bukan program karpet merah yang secara instan bisa langsung menghasilkan keuntungan tanpa rintangan. [ ]

Back to top button