Setelah Menghabiskan Rp 33,1 Triliun, Manchester City Mencapai Final Liga Champions
- Sebagai klub kaya, Manchester City butuh gelar Liga Champions untuk dianggap klub elite Eropa.
- Sheik Mansour bin Zayed Al Nahyan menghabiskan 2,3 miliar dolar AS untuk mewujudkan semua itu.
- Apakah Manchester City akan juara?
JERNIH — Tahukah Anda berapa yang dihabiskan Manchester City untuk sampai ke final Liga Champions?
Jawab: 2,3 miliar dolar AS, atau Rp 33,1 triliun.
Uang sebanyak itu dihabiskan Abu Dhabi United Group (ADUG), yang membeli Manchester City tahun 2008, sejak 2019. Seluruh uang dikeluarkan Sheik Mansour bin Zayed Al Nahyan.
Setiap musim, The Citizen mengeluarkan uang untuk belanja pemain yang diinginkan pelatih Pep Guardiola, seraya melepas sejumlah nama yang berkontribusi luar biasa pada tahun-tahun pertama sejak klub dibeli Al Nahyan.
Di Liga Inggris, Manchester City bukan lagi klub mediocre yang berkutat di papan tengah. Sejak di bawah pelatih Manel Pellegrini, The Citizen kerap diperhitungkan sebagai calon juara.
Di level Eropa, status The Citizen tak beranjak dari posisi bukan klub elite. Alasannya, The Citizen belum pernah menjuarai Liga Champions.
Di bawah Pellegrini, Manchester City mencapai semifinal Liga Champions. Sejak ditangani Guardiola tahun 2016, prestasi The Citizen di Liga Champions menurun. Terakhir, klub aristokrat Manchester ini gagal melewati perempat final.
Empat tahun terakhir, setelah dua kali meraih gelar Liga Inggris, fokus Manchester City hanya pada Liga Champions.
Guardiola mencari semua pemain yang diinginkan dalam skenario bermainnya, dan ADUG menyiapkan dana yang diperlukan. Itu pun tidak cukup, karena mencapai final Liga Champions tidak sekedar soal memiliki sekumpulan pemain hebat.
“Yang kami lakukan dalam empa tahun terakhir sungguh luar biasa,” kata Guardiola usai Manchester City mengalahkan Paris St Germain untuk mencapai final Liga Champions kali pertama.
Liga Champions, menurut Guardiola, adalah yang tersulit. “Kini, kami pantas berada di final Liga Champions, setelah semua yang kami lakukan untuk klub,” lanjutnya.
Perintis
Tidak ada klub yang mencapai final Liga Champions pada tahun pertamanya. Manchester United perlu bertahun-tahun untuk sampai pada level tertinggi, karena pemain harus menyesuaikan diri dengan kompetisi tertinggi di Eropa.
Manchester City mengawali kiprah di Liga Champions dengan penjaga gawang Joe Hart, gelandang David Silva, dan pemain belakang Vincent Kompany, di dalamnya.
“Tiga pemain ini yang membantu kami ke level tertinggi di Eropa,” kata Guardiola. “Saya berterima kasih kepada ketiganya.
Sebagai pelatih, Guardiola meraih trofi Liga Champions bersama Barcelona tahun 2011. Tiga tahun bersama Bayern Munich, Guardiola gagal. Empat musim bersama Manchester City membuatnya harus belajar bagaimana membangun kekuatan di level Eropa.
Adegan kegembiraan setelah mengalahkan Paris St Germain mencerminkan semua itu. Pemain belakang Oleksandr Zinchenko menangis di lapangan.
Di ruang ganti, dalam video yang disebarkan klub, staf dan pemain bernyanyi dan menari. Manchester City mencapai final dengan pemain yang belum pernah menjuarai Liga Champions.
Namun, trofi belum ditangan. Apakah 2,3 miliar dolar AS itu cukup untuk menjadikan Manchester City juara Liga Champions?
Kita tidak tahu.