Taiwan Kirim Bantuan Masker ke Eropa dan AS, Beijing Marah
- Taiwan mampu memproduksi 10 juta masker per hari. Sebanyak itu yang disumbangken ke AS dan Eropa.
- Beijing mengatakan Cina juga membantu, koq nggak dapat respon baik.
- AS dan Taiwan jangan gunakan pandemi Covid-19 untuk bermain politik yang melukai Cina.
Taipei — Taiwan melancarkan diplomasi masker dan bantuan medis ke banyak negara, untuk meningkatkan profil global. Beijing marah.
Sejauh ini, Taiwan adalah satu dari sedikit negara yang sukses mengendalikan wabah, yang menyebabkan mesin industrinya tak berhenti. Lainnya adalah Korea Selatan.
Taiwan menawarkan bantuan peralatan medis dan masker ke negara-negara Eropa. Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, menyampaikan terima kasih atas solidaritas Taiwan. Departemen Luar Negeri AS menyebut Taiwan teman sejati.
Baca Juga:
— RI Sebaiknya Tiru Kebijakan Masker Taiwan
— Di Taiwan Korona Virus tak Mengancam, H1N1 Membunuh 56 Orang
— Di Taiwan, Pasien Corona Dengan Code No 32 Itu Pekerja Migran Indonesia
Respon Beijing sangat tidak enak. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mencatat Taiwan melarang ekspor masker ke Cina ketika wabah mencapai puncaknya. Taiwan juga mengatakan dilarang memainkan trik politik untuk mendapatkan akses ke Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Hua juga mencatat perusahaan dan penduduk Cina menyumbang peralatan medis ke AS, tapi mengapa tidak ada pengakuan resmi dari Washington.
“Sangat tepat saling memberi bantuan selama pandemi, tapi AS dan Taiwan harus diingatkan bahwa jangan gunakan pandemi untuk bermain politik dan melukai kepentingan Cina,” kata Hua. “Mereka harus berhat-hati.”
Beijing menganggap Taiwan sebagai propinsi yang membangkang, dan harus kembali ke pangkuan Cina daratan, kalau perlu dengan kekerasan.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjelaskan larangan ekspor masker telah dicabut, karena Taiwan dapat bertahan sedangkan negara lain sangat membutuhkan.
“Saya ingin memberi tahu komunitas internasional bahwa Taiwan akan secara aktif meningkatkan kerjasama dengan semua negara,” katanya.
Taiwan memproduksi masker 10 juta per hari. Taiwan, kata Presiden Tsai Ing-wen, akan menyumbang sebanyak itu untuk mendukung pekerja medis di banyak negara yang terkena wabah Covid-19 sangat parah.
“Kelak kami akan memberi lebih banyak dukungan kepada masyarakat internasional, berdasarkan kapasitas produksi domestik kami,’ ujarnya.