‘Tanpa Bantuan Kim Jong Un, Vladimir Putin tak Bisa Lanjutkan Perang di Ukraina’

- Korea Utara mengirim empat sampai enam juta peluru artileri ke Rusia.
- Produksi dalam negeri Rusia hanya sanggup menghasilkan dua juga peluru artileri.
JERNIH — Korea Utara (Korut) menyuplai seluruh kebutuhan amunisi artileri Rusia untuk mempertahankan kemampuannya menghadapi Ukraina.
Open Source Center (OSC), organisasi yang berbasis di Inggris, mengatakan antara September 2023 sampai Maret 2023 empat kapal berbendera Rusia melakukan 64 perjalanan mengangkut 16 ribu kontainer dari pelabuhan Korut ke Rusia.
Menganalisis data satelit, OSC memperkirakan kapal-kapal itu mengangkut empat sampai enam juta peluru artileri.
Sebagai perbandingan, Rusia diyakini telah memproduksi 2,3 juta peluru artileri di dalam negeri pada 2024. Jumlah itu terlalu sedikit untuk menghadapi Ukraina di medan tempur yang luas.
Kremlin membantah adanya transfer senjata dari Korut, dengan mengatakan tidak ada bukti atas aktivitas itu. Namun enam laporan unit artileri Rusia yang ditinjau kantor berita Reuters mendokumentasikan penggunaan 50 sampai 100 persen amunisi Korut di Ukraina sepanjang tahun ini. Tiga laporan unit lainnya tidak merujuk pada amunisi Korut.
Analisis pertahanan Konrad Muzyka dari Rochan Consulting yang berbasis di Polandia mengatakan pasokan Korut memungkinkan Rusia mempertahankan laju operasi militernya sejak akhir 2023.
“Tanpa bantuan Korut, penembakan artileri Rusia akan berkurang setengahnya,” kata GUR, badan intelejen Ukraina. “Tanpa dukungan Kim Jong Un, Presiden Vladimir Putin tidak akan benar-benar mampu meneruskan perang di Ukraina.” kata Hugh Griffiths, mantan koordinator panel PBB yang memantau sanksi Korut.