Tiga Negara Penerima Vaksin Terbanyak, Negara Miskin Entah Kapan Kebagian
- Di negara-negara kaya, satu dari empat penduduk telah menerima vaksin.
- Di negara-negara miskin, satu dari 500 orang yang menerima vaksin.
- Vaksin AstraZeneca paling bermasalah tapi paling banyak digunakan di dunia, yaitu di 156 negara.
- Sinovac baru digunakan di 21 negara.
JERNIH — Lebih satu miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan ke penduduk di seluruh dunia, tapi penerima terbanyak hanya tiga negara; Cina, AS, dan India.
Angka-angka dari sumber resmi menunjukan jumlah vaksin yang telah terdistribusi mencapai 1.002.938.540 dosis, dengan penyebaran ke 207 negara, kurang dari lima bulan pertama sejak vaksinasi global diluncurkan.
Tonggak pencapaian dicapai ketika rekor harian kasus infeksi virus korona 893 ribu per hari, Sabtu lalu, menyusul badai penularan paling mengkhawatirkan di India.
AS menjadi negara penerima vaksin terbanyak, dengan 225,6 juta. Disusul Cina 216,1 juta dosis, dan India 138,4 juta dosis.
Namun dalam proporsi populasi penduduk yang divaksinasi, Israel berada di tempat pertama. Enam dari 10 orang penduduk Israel telah menerima vaksinasi penuh.
Uni Emirat Arab (UEA) di tempat kedua, dengan 51 persen penduduknya telah menerima setidaknya satu suntikan. Berikutnya Inggris 59 persen, AS 42 persen, Cili 41 ersen, Bahrain 38 persen, Uruguay 32 persen.
Di Uni Eropa, 128 juta dosis diberikan kepada 21 persen populasi. Malta memimpin dengan 47 persen penduduk telah divaksinasi, berikutnya Hongaria dengan 37 persen.
Di Jerman, hanya 22,6 persen penduduk telah divaksinasi, 22,3 persen di Spanyol, 20,5 persen Prancis, dan 19,9 persen di Italia.
Di seluruh dunia, vaksinasi berlipat ganda dalam waktu kurang satu bulan seiring meningkatnya kecepatan kampanye.
Hak Negara Kaya
Lewat program COVAX, negara miskin juga mulai memvaksinasi rakyatnya. Namun, hak istimewa terhadap vaksin tetap milik 16 persen penduduk dunia yang tinggal di negara-negara berpenghasilan tinggi.
PBB mengatakan 16 persen penduduk negara kaya mendapatkan 47 persen dosis vaksin yang telah disalurkan. Negara-negara berpenghasilan rendah hanya kebagian 0,2 persen.
Sekitar 12 negara belum tersentuh vaksin. Tujuh di antaranya adalah negara di benua Afrika; Madagaskar, Burkina Faso, Chad, Burundi, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea.
Tiga lainnya di Oseania; Vanuatu, Samoa, Kiribati. Satu di Asia, yaitu Korea Utara, dan satu Karibia yaitu Haiti.
Di negara berpenghasilan tinggi, satu dari empat orang telah divaksinasi. Di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya satu dari 500 orang telah menerima vaksin.
“Ketidak-seimbangan yang mengejutkan dalam distribusi global vaksin,” kata kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Paling Banyak Digunakan
Sejak disetujui untuk digunakan, vaksin AstraZeneca mungkin paling bermasalah tapi juga paling banyak digunakan, yaitu di 156 negara.
Pfizer/BioNTech telah didistribusikan ke 91 negara, atau 44 persen dari total vaksin yang diproduksi dunia. Moderna telah digunakan di 46 negar, atau 22 persen.
Dari empat vaksin produksi perusahaan Cina, Sinopharm paling banyak digunakan di dunia, yaitu 41 negara atau 22 persen. Sinovac digunakan di 21 negara atau 10 persen
Sputnik V, vaksin buatan Rusia yang diklaim sebagai vaksin Covid 19 pertama di dunia, digunakan di 32 negara atau 15 persen.