Crispy

Vietnam Klaim Temukan Vaksin Covid-19 dan Siap Memproduksinya

Hanoi — Vietnam mengklaim menemukan vaksin Covid-19 lebih cepat dari negara lain, dan segera memproduksinya.

Dalam artikel berjudul COVID 19 Vaccines available soon are Made-in-Vietnam, vietnamtimes.org.vn melaporkan vaksin Covid-19 dikembangkan Perusahaan Vaksin Negara dan Produksi Biologis No 1, dan disponsori Vingroup Innovation Foundation (VinIF) milik Vingroup.

“Butuh waktu 9 sampai 12 bulan untuk menghasilkan vaksin lengkap, tapi kami mempersingkatnya,” kata Mac Van Trong dari Vibiotech.

“Normalnya, produksi vaksin butuh 10 tahun, kami akan bisa melakukannya antara 18 sampai 24 bulan. Ini luar biasa,” lanjutnya.

Pertengahan Juni lalu Trong mendapat kabar dari Dr Do Tuan Dat, persiden Vibiotech, bahwa proyek penelitian vaksin Covi-19 menghasilkan kandidat vaksin yang memiliki imunogenisitas relatif tinggi.

Bagi Trong dan tim, hasil ini menunjukan proyek menemukan dan memproduksi vaksin Covi-19 yang mereka lakukan berada di jalur yang benar, dan membuat pencapaian awal.

Sebelumnya, pada 15 dan 29 Mei, dua batch sampel serum 50 tikus yang disuntik dengan kandidat vaksin Covid-19 dikirim ke Institut Nasional Kebersihan dan Epidemiologi (NIHE) untuk dievaluasi.

NIHE mengidentifikasi sampel serum menghasilkan respon antibodi, dan beberapa di antaranya relatif tinggi.

“Ini menjadi dasar untuk pengembangan vaksin lengkap,” kata Prof Dr Nguyen Le Khanh Hang, wakil kepala Departemen Virologi NIHE.

Sukses ini membuat Vibiotech memimpin kemajuan dalam dua bulan fase pertama proyek, yang merupakan tahap paling penting dalam penelitian dan produksi vaksin Covi-19.

Tahap selanjutnya, kandidat vaksin akan dikembangkan menjadi vaksin lengkap, setabil, dan memenuhi syarat untuk digunakan manusia.

Situs Nhan Dan melaporkan tim peneliti juga akan meluncurkan proses produksi komersial, agar dapat memenuhi skala produksi jutaan atau bahkan puluhan juta dosis.

Situs vietnamtimes.org.vn memberitaka peneliti Vietnam tidak ingin terburu-buru menguji vaksin pada manusia, kendati negara lain telah melakukannya.

Yang pasti, Vietnam berpacu dengan waktu, karena dunia akan menghadapi risiko gelombang kedua pandemi Covid-19. Vietnam belum berniat memimpin, tapi akan mengembangkan vaksin dengan pengalaman baru.

Menurut perwakilan Vibiotech, proyek ini tidak hanya menciptakan vaksin yang diharapkan dunia tapi juga meningkatkan inisiatif Vietnam memproduksi vaksin pandemi.

Jika ada strain baru virus korona pada manusia di masa depan, peneliti hanya perlu mengumpulkan gen strain virus untuk membuat vaksin.

“Ketik satu negara memiliki vaksin komersial, prioritasnya adalah untuk warga negara,” kata Mac Van Trong. “Sebab, sangat sulit bagi negara membeli satu dosis vaksin baru, apalagi jutaan.”

Nhan Dan melaporkan proyek ini berjalan berkat dana VinIF. Fase penelitian banyak dilakukan di laboratorium Universitas Bristol dari awal Februari 2020.

Proyek nyari terhenti, ketika Inggris — dan seluruh engara Eropa — mempersiapkan penguncian total untuk mencegah penyebaran virus korona. Tim hanya punya beberapa hari sebelum lockdown, dan peneliti harus bekerja 24 jam untuk menyelesaikan penelitian.

Beruntung, penelitian selesai dan ketika seluruh anggota tim pergi Inggris menerapkan penguncian. Tim tiba di Vietnam sebelum semua penerbangan dari Inggris ke seluruh dunia dihentikan pada akhir Maret 2020.

“Kekhawatiran terbesar kami adalah sampel tdiak dapat ditransfer ke Vietnam,” kata Trong. “Jika itu terjadi, penelitian hampir dua bulan akan sia-sia.”

Tiba di Vietnam, peneliti menghadapi protokol ketat pencegahan penyebaran virus, yaitu harus menjalani karantina 14 hari. Untuk mengatasi ini, peneliti tidak boleh pulang. Mereka diisolasi di Laboratorum Vibiotech, sekaligus bekerja.

Intensistas kerja mereka adalah satu hari untuk dua hari kerja. Berkat semua itu, satu bulan kemudian kandidat vaksin Covid-19 selesai untuk diuji ke tikus.

Teknologi Vibiotech yang dierapkan untuk produksi vaksin Covid-19 adalah teknologi vektor virus. Ini teknologi baru dan serbaguna, dengan efisiensi produksi tinggi, bebas kultur seluruh patogen, dan sesuai untuk vaksin pandemi.

“Perusahaan kami telah meningkatkan sistem kultur sel Bioreaktor, yang didirikan sepuluh tahun lalu,” kata Dr Do Tuan Dat, presiden Vibiotech. “Model generasi baru ini lebih mudah beradaptasi dibandingkan teknologi vektor virus yang kami manfaatkan.”

Vietnam, menurut Dr Dat, atalah bintang terang dalam pertarungan melawan Covid-19.

Back to top button