- Dari 55 kasus infeksi terbaru yang ditemukan, tujuh berasal dari Wuhan.
- Hasil pelacakan membukaikan penyebaran dimulai di stasiun kereta.
- Masihkah Cina bertepuk dada akan sukses menekan pandemi?
JERNIH — Wuhan, tempat ‘kelahiran’ virus korona, kembali menjadi pusat perhatian menyusul temuan tujuh kasus infeksi. Pemerintah Cina mengambil langkah cepat dengan kembali mengisolasi jutaan penduduk kota itu.
Cluster Wuhan muncul setelah perhitungan resmi yang dirilis pemerintah dan dikonfirmasi media pemerintah, yang mengatakan infeksi dilacak ke stasiun kereta.
“Tujuh kasus yang diidentifikasi adalah pekerja migran,” kata kantor berita Xinhua, mengutip pejabat pencegahan dan pengendalian Covid-19 Cina.
Senin 2 Agustus Cina melaporkan 55 kasus baru transmisi lokal. Pada saat sama varian Delta, strain baru hasil mutasi di India, menyenar cepat ke 20 kota dan 18 propinsi.
Beijing menguji jutaan penduduk sambil menutup kompleks perumahan dan menempatkan kontak dekat dengan orang terinfeksi di bawah karantina.
Pihak berwenang di Beijing bertemu untuk menyepakati perlunya meningkatkan kewaspadaan, mengambil tindakan pencegahan ang ketat, dan emmpertahankan kota tanpa mengeluarkan biaya.
Di tempat lain, 1,2 juta penduduk Zuzhou di Propinsi Hunan diisolasi ketika pihak berwenang meluncurkan kampanye pengujian massal dan vaksinasi di seluruh kota.
“Situasinya masih suram dan rumit,” kata pemerintah Zhuzhou.
Cina sebelumnya bertepuk dada atas sukses menurunkan kasus domestik, dan menjadi pionir nol kasus sejak virus korona ‘lahir’ di Wuhan. Sukses yang membuat Beijing yakin akan pemulihan ekonomi lebih cepat.
Tapi wabah terbaru, terkait dengan cluster Nanjing — ketika sembilan petugas kebersihan Bandara Internasional Lukou dinyatakan positif pada 20 Juli — menganm sukses Cina. Setelah itu 360 kasus domestik dilaporkan dalam dua pekan terakhir.