Emma dan suaminya sengaja menyewa supermarket dengan tujuan dapat berbelanja dengan tenang tanpa harus bertemu dengan orang lain.
JERNIH-Saking takutnya tertular Covid-19, sepasang suami istri sengaja menyewa supermarket demi menghindari kuman dari orang lain.
Melalui akun Tiktoknya, Emma, nama perempuan asal Amerika Serikat (AS) itu, mengungkapkan bahwa ia dan suaminya sengaja menyewa supermarket dengan tujuan dapat berbelanja dengan tenang tanpa harus bertemu dengan orang lain
“Kami akan berbelanja sama seperti orang lain, kami adalah orang normal,” kata Emma, dilansir laman Mirror.
Mereka, Emma dan Lucas, menjelaskan sengaja menyewa supermarket selama satu jam per minggu untuk mereka sendiri. Waktu menyewa supermarket dilakukan sebelum supermarket tersebut buka.
“Kami membayar supermarket untuk membersihkan semuanya dan membiarkan kami menjadi satu-satunya orang di sana yang berbelanja, sehingga kami tidak harus berada di sana dengan kuman dari orang lain,”.
Banyak warganet yang penasaran dan bertanya-tanya berapa uang yang harus dikeluarkan untuk menyewa tempat perbelanjaan.
“Anggap saja kita tidak akan menyewa supermarket. Jika kita tidak kaya, ini cukup mahal. Sebenarnya akan lebih murah ketika mereka tutup di malam hari. Tapi itu tidak sesuai dengan jadwal kami,”.
Selama mereka berbelanja, hanya ada satu karyawan saja yang diperbolehkan di dalam supermarket untuk melayaninya. Sang karyawan juga harus memakai APD yang lengkap.
Namun Emma menolak disebut fobia kuman atau germophobia.
“Kami bukan germophobia. Kami hanya tidak suka kuman. Kami tidak menggunakan toilet umum karena kotor, dan kami tidak menginap di hotel,”.
Dalam berbagai unggahannya di TikTok, Emma sering mengunggah konten tentang bagaimana ia menjalani hidup bebas kumannya.
Ia menjalani hidup dengan keluarganya dengan tidak pergi untuk berlibur, makan di restoran, mendatangi rumah orang lain, serta berbelanja di tempat orang banyak.
Namun ia mengakui pergi ke luar rumah dan berbelanja demi kepentingan anak perempuannya, Crete, agar memiliki pengalaman seperti orang lain.
“Jadi ya, kami pergi berbelanja, kami sama seperti orang lain,” kata Emma. (tvl)
