POTPOURRI

Banyak Perempuan Ukraina Sewakan Rahim karena Alasan Ekonomi

Para penyewa berasal dari negara-negara maju di Eropa Barat yang ingin memiliki anak kandung, namun tanpa direpotkan dengan masa kehamilan.

JERNIH-Negara Ukraina semakin akrab di telinga masyarakat Indonesia sejak Rusia melakukan invasi militer pada negara tersebut pada 24 Februari 2022. Sejak saat itu pula perhatian dunia tertuju pada Ukraina.

Kini setelah satu bulan menahan serangan dan gempuran Rusia, Ukraina semakin di ambang kehancuran. Ukraina memang bukan lawan sebanding Rusia. Perbedaannya bak langit dan bumi hampir dalam segala hal, baik dalam hal militer, namun juga perekonomian. Sementara Ukraina termasuk negara miskin di Kawasan Eropa.

Jika yang dipakai sebagai acuan adalah PDB per kapita, maka Ukraina memang berada di urutan pertama sebagai negara Eropa termiskin. Menurut Country Economy, PDB per kapita Ukraina adalah 3.724 dolar AS, sementara PDB per kapita Rusia 10.115 dolar AS pada tahun 2020.

Sebelum berperang melawan Rusia, negara Ukraina bukanlah negara kaya, terlebih setelah perang melanda negara tersebut, Ukraina jadi negara yang paling miskin di kawasan Eropa. Meski demikian bukan berarti masyarakatnya hidup dalam kondisi kemiskinan yang akut.

Namun negara ini dikenal juga sebagai pusat pabrik bayi, karena banyak perempuan Ukraina yang menyewakan rahimnya untuk membesarkan janin milik orang yang menyewanya, karena desakan ekonomi.

Bisnis sewa Rahim disahkan pemerintah Ukraina pada tahun 2002. Sewa rahim di Ukraina banyak diminati pasangan asing karena dikenal dengan layanan surogasi dengan harga terjangkau. Jika di Amerika Serikat praktek layanan surogasi mencapai 120 ribu dolar AS maka di Ukraina biaya paket rata-rata 30 ribu dolar AS.

“Anda berusia 18 hingga 35 tahun? Memiliki fisik dan psikologi yang sehat dan taat hukum?” Demikian iklan yang banyak tertempel di bus dan berbagai kota di Ukraina oleh para perusahaan penyewaan rahim surogasi.

Sejak 2015 ketika Thailand, India dan Nepal melarang bisnis sewa rahim dilarang di negara tersebut, banyak perempuan Ukraina menyewakan rahimnya dan membesarkan janin milik pasangan lain. Umumnya mereka berasal dari desa kecil dalam situasi tanpa pilihan dan harapan.

Para penyewa berasal dari negara-negara maju di Eropa Barat yang ingin memiliki anak kandung, namun tanpa direpotkan dengan masa kehamilan.

Sementara menurut seorang pengacara dari Kiev yang khusus menangani bidang media dan reproduksi, Sergii Antonov menyebutkan, antara 2000 hingga 2500 bayi lahir lewat sewa rahim di Ukraina. Setengahnya melalui BioTeXCom, dan sepertiga pelanggannya berasal dari China.

Sejumlah perusahaan resmi yang menjadi perantara, maupun tindakan medis untuk layanan sewa rahim. Salah satu perusahaan penyedia jasa perantara sewa rahim terkenal di Ukraina adalah BioTexCom.

Berapa nilai sewa Rahim perempuan Ukraina? Paket paling murah senilai 11 ribu dolar AS atau senilai Rp158 juta untuk satu kali kehamilan. Kemudian gaji bulanan untuk perempuan yang rahimnya disewa sebesar 250 dolar AS atau sekitar Rp3,6 juta.

Sehingga jumlah yang diterima para ibu pengganti ini tiga kali rata-rata upah per tahun di Ukraina, yaitu sekitar 3000 dolar AS atau Rp43 juta.

Namun kadang bayaran sesuai yang dijanjikan. Kadang malah ditempatkan dalam ruangan yang tidak memadai, ketika memasuki tahap akhir kehamilan. Berapa kasus ditemukan para orang tua penitip janin tidak memiliki hubungan genetik dengan bayi yang dilahirkan ibu pengganti.

Bisnis sewa rahim ini mulai dicurigai banyak otoritas, bahwa beberapa klinik menggunakan surogasi sebagai kedok adopsi komersial ilegal. (tvl)

Back to top button