Dorce Ingin Dimakamkan Sebagai Perempuan Kyai : Kembali ke Kodratnya
Dorce Gamalama, sepertinya tak terima dengan pendapat dua orang guru ngaji yang kemudian sering disebut sebagai ulama itu. Dalam sebuah video, dia berharap kalau Ustadz dan Kyai jangan memberikan komentar kurang baik. Sebab sebagai manusia, dia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan matinya kelak.
JERNIH-Lantaran menderita diabetes yang merusak organ tubuh bagian dalamnya, kini Dorce Gamalama tak selincah dulu. Beberapa kali dia drop dan kudu dilarikan ke rumah sakit. Dalam sebuah tayangan di channel Youtube, dia sempat meyampaikan wasiat terkait keinginannya jika habis usianya.
Dorce, ingin dimandikan dan dimakamkan sebagai seorang perempuan. Bahkan, dirinya sudah menyiapkan areal makam dan kain kafan untuk dipakainya nanti.
Menanggapi keinginannya tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, menilai bahwa jenzah transgender itu harus diurus sebagaimana jenis kelamin awal dan asalnya. Sebab operasi mengubah kelamin, tidak diakui dalam Islam.
“Jadi mengubah kelamin itu tak diakui dalam Islam sehingga ia hukumnya tetap seperti jenis kelamin pertama. Laki-laki yang pindah (jadi) perempuan disebut mukhannats dan perempuan yang berubah menjadi laki-laki itu mutarajjil,” katanya.
Sementara itu, Gus Miftah berpendapat, jika Dorce sudah kembali ke kodratnya sebagai laki-laki, maka harus dimakamkan secara laki-laki.
“Itu kan pendapat saya. Jadi bedakan antara kodrat dengan sosiokultural,” kata Gus Miftah seperti diberitakan Detik.
Perbedaan antara kodrat dan sosiokultural yakni, Dorce memiliki kodrat sebagai laki-laki. Sementara transgender merupakan sosiokultural. Makanya, Miftah menyarankan kembali ke kodrat dan dimakamkan secara laki-laki.
“Soal dia sudah berubah jenis kelamin itu kan bukan perubahan dari Tuhan tapi perubahan dari manusia. Maka walaupun dia sudah berganti jenis kelamin yaitu atas medis. Tetapi kodrat dia adalah laki-laki,” jelasnya.
Persoalan transgender, memang menjadi diskusi yang tak pernah ada ujungnya. Sementara dalam Islam sendiri, merupakan hal yang sangat kontroversial.
Gus Miftah mengurai, di dalam surah al Hujarat, Allah menciptakan jenis kelamin ada dua yakni laki dan perempuan. Sementara di dalam fiqih, jenis kelamin ketiga bernama khunsa yaitu, orang yang dalam tanda kutip berjenis kelamin dua.
“Persoalannya dia mau dijadiin cewek atau cowok dengan analisa medis,” ujarnya menjelaskan.
Menilik kasus yang terjadi pada Aprilia Manganang, Miftah bilang hal itu diperbolehkan sebab ada rekomendasi medis. Sebab pada awalnya dia berjenis kelamin perempuan, namun ketika diperiksa secara medis ternyata laki. Kemudian, jenis kelamin wanita ditutup dan jenis kelamin pria dipertahankan.
“Itu dengan rekomendasi medis,” katanya menegaskan.
Dorce Gamalama, sepertinya tak terima dengan pendapat dua orang guru ngaji yang kemudian sering disebut sebagai ulama itu. Dalam sebuah video, dia berharap kalau Ustadz dan Kyai jangan memberikan komentar kurang baik. Sebab sebagai manusia, dia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan matinya kelak.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kepada Kyai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan menguburkan saya. Biarkanlah keluarga saya yang akan nanti akan mengurusnya.
Mau kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang mengurus. Yang mengurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki, perempuan boleh. Jadi siapa saja boleh yang memandikannya.
Jadi kyai-kyai yang sudah terkenal sekalipun jangan memberikan komentar yang kurang baik. Seharusnya Anda seorang kyai memberikan sungguhan dan juga imbauan kepada seseorang siapapun. Karena saya juga manusia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya,” kata Dorce menanggapi.
Para netizen pun, memberi tanggapan hampir seragam atas pernyataan Dorce itu.
“Bukan komentar kurang baik maaf ya bunda tapi beliau mengingatkan dan memberikan buntutan menurut agama dan Al Quran bukan hanya untuk bunda tapi jug keluarga, semoga lekas pulih,” komentar akun rach***.
“Mereka mengingatkan bunda karena sesama muslim,justru itu tanda sayang mereka ke bunda.. semoga Allah lekas angkat penyakit bunda…,” tulis akun lin***.
“Para orang baik itu cuma mengingatkan dan memberikan tuntunan yang sebaiknya sesuai dengan aturan Allah SWT. Karena setiap manusia memang seharusnya sesuai dengan kodrat nya saat di lahirkan. Ga usah tersinggung Bunda, semoga lekas sembuh aamiin YRA,” tulis akun ifa***.[]