POTPOURRI

Ini Daftar Sepuluh Penceramah Radikal yang Beredar di Dunia Maya

Ustad maupun penceramah tersebut direkomendasikan untuk diundang untuk memberi ceramah.

JERNIH-Dunia maya dibuat geger dengan muculnya daftar potongan daftar nama penceramah yang dicap radikal dan intoleran. Ustad maupun penceramah tersebut disebutkan sudah tidak direkomendasikan untuk diundang untuk memberi ceramah.

Potongan daftar 10 nama penceramah kondang yang disebut sebagai bagian dari 180 ustad radikal dan intoleran itu dibagikan Felix Siauw dalam akun Instagram @felix.siauw, beberapa waktu lalu.

“Beredar viral 180-an nama penceramah radikal dan disarankan nggak boleh diundang dan didengar,” tulisan caption Felix Siauw.

Sepuluh nama ustad radikal tersebut diantaranya ada nama M Ismail Yusanto, Felix Siauw, Hafidz Abdurrahman dan Fatih Karim.

Kemudian ada nama ustad Abdul Somad, Yasin Muthahhar, Fahmi Amhar, Farid Wajdi, Jamil Azzaini dan Irfan Abu Naveed.

Hingga saat ini belum diketahui dari mana asal daftar 180 nama ustadz radikal dan intoleran yang tersebar di media sosial tersebut.

Sementara itu Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid menegaskan, lembaganya tidak pernah menerbitkan daftar penceramah radikalisme yang beredar di media sosial beberapa waktu terakhir.

Namun BNPT mengakui jika pihaknya mengeluarkan ciri-ciri penceramah radikalisme. Ia menyatakan BNPT tak memiliki wewenang lebih dari itu.

“Jadi kalau ada keluar list itu, itu bukan dari BNPT,” kata Nurwakhid saat dihubungi wartawan, beberapa waktu lalu.

Senada dengan BNPT, Kementerian Agama (Kemenag) juga memastikan pihaknya tak pernah mengeluarkan daftar nama ustaz radikal. Hal itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin.

“Kita tidak pernah mengeluarkan daftar ustaz radikal,” kata Kamaruddin dalam keterangan resminya saat memberi arahan terkait Formulasi Kerja Sama di Bidang Kemasjidan di Jakarta, Rabu (9/3).

Sedangkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad juga membantah kabar bahwa pemerintah membuat daftar penceramah radikal.

“Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas, pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama,” kata Rumadi melalui keterangan tertulis, pada Rabu (9/3/2022, sebagai respon kabar di media sosial soal daftar 180 nama penceramah radikal yang beredar di media sosial. (tvl)

Back to top button