Sanus

Indonesia Catat 15 Kasus Hepatitis Akut dengan Penyebab Masih Misterius

Pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Inggris dan AS, sehari setelah liburan Idul Fitri pada 2 Mei.

JERNIH – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (9/5/2022), mengatakan, Indonesia sejauh ini mencatat 15 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya, setelah mendeteksi tiga kasus pertama dua minggu lalu.

Berbicara pada konferensi pers virtual, Menkes mengatakan ketika kasus hepatitis misterius ini dilaporkan pada 27 April 2022, Pemerintah mengeluarkan surat edaran yang meminta semua rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan dan pemantauan kasus tersebut. Dia mengatakan Singapura mengumumkan kasus pertamanya tiga hari kemudian.

“Pada 30 April, Singapura mengumumkan kasus pertamanya dan sejauh ini sudah ada 15 kasus di Indonesia,” katanya. Menurut Budi Gunadi, sebagian besar kasus hepatitis akut dengan penyebab yang tidak diketahui telah dilaporkan di Inggris, dengan lebih dari 100 kasus. Kemudian diikuti kasus serupa di Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.

Dia mengatakan pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Inggris dan AS, sehari setelah liburan Idul Fitri pada 2 Mei. 

Meski telah menerima banyak informasi tentang tempat asal virus ini berkembang, Menkes mengatakan kesimpulannya masih belum final tentang apa yang sebenarnya menyebabkan kasus hepatitis akut ini.

“Penelitian saat ini sedang dilakukan bersama oleh Indonesia bekerjasama dengan WHO (World Health Organization) dan kami juga bekerja sama dengan Amerika dan Inggris untuk dapat dengan cepat mendeteksi apa penyebabnya,” ucapnya.

WHO melaporkan bahwa wabah hepatitis akut, yang merupakan peradangan hati, telah membunuh sejumlah anak di seluruh dunia. Anak-anak yang terkena dampak berusia antara satu bulan dan 16 tahun, dengan banyak dari mereka di bawah usia 10 tahun.

Hingga Senin ((9/5/2022), setidaknya tiga anak di Indonesia dilaporkan meninggal karenanya. Sementara penyebabnya belum ditentukan, para penyelidik diyakini sedang mempelajari keluarga patogen yang disebut adenovirus yang menyebabkan berbagai penyakit seperti flu biasa. Beberapa gejalanya adalah sakit perut, diare dan muntah, diikuti penyakit kuning yang ditandai dengan kulit atau bagian putih mata yang menguning. [CNA]

Back to top button