Ini Rekomendasi Satgas Cacar Monyet Bentukan IDI
Rekomendasi diterbitkan untuk Pemerintah, Nakes dan Masyarakat dengan tujuan untuk mengantisipasi dan mencegah penularan penyakit cacar monyet.
JERNIH-Dalam upaya menindaklanjuti penetapan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah membentuk satuan tugas (satgas) cacar monyet (monkeypox) yang bertugas melakukan antisipasi dan memantau perkembangan wabah penyakit ini di Indonesia.
Satgas Monkeypox atau Cacar Air PB IDI telah menerbitkan rekomendasi yang dibuat untuk sejumlah pihak dalam upaya penanganan kasus cacar monyet jika terdeteksi di Indonesia.
Rekomendasi yang dilansir pada Selasa, (2/8/2022) ditujukan kepada pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk mengantisipasi dan mencegah penularan penyakit cacar monyet.
baca juga: Dua Laboratorium Ini Disiapkan Pemerintah untuk Deteksi Cacar Monyet
Berikut ini rekomendasi dari Satgas cacar monyet IDI:
Rekomendasi untuk Pemerintah
1. Memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala. Pada pelaku perjalanan dengan kondisi demam, sebaiknya dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter yang bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN tersebut.
2. Meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekular spesimen pasien yang dicurigai menderita cacar monyet sesuai rekomendasi WHO.
3. Meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, dan cara dan langkah pencegahan pribadi dan masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek danĀ probableĀ monkeypox.
5. Memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai situasi Monkeypox secara berkala dan transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita.
baca juga: Ini Tanda- Tanda Awal Gejala Cacar Monyet
Rekomendasi untuk Tenaga Kesehatan
1. Segera laporkan ke dinas kesehatan setempat apabila terdapat kasus sesuai dengan kriteria suspek atau probable monkeypox.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan klinis dalam pendekatan diagnosis serta tata laksana monkeypox untuk meningkatkan kewaspadaan pada pasien dengan gejala klinis sesuai dengan cacar monyet dan mencegah komplikasi.
3. Melakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai tanda gejala, penularan, dan pencegahan infeksi cacar monyet.
4. Mendukung dilakukannya contact tracing apabila ada kasus dengan konfirmasi monkeypox untuk menurunkan risiko penyebaran infeksi monkeypox.
5. Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap ketika menangani pasien dengan kecurigaan monkeypox, seperti mengenakan masker, serta membersihkan benda dan permukaan yang telah disentuh pasien.
Rekomendasi untuk Masyarakat
1. Mengurangi risiko penularan dengan selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan menggunakan masker dan menjaga higienitas tangan.
2. Hindari kontak langsung dengan hewan penular cacar monyet yang diduga terinfeksi monkeypox seperti hewan pengerat, marsupial, primata nonmanusia (baik hewan mati atau hidup).
3. Biasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar.
4. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala dan menginformasikan riwayat perjalanannya kepada tenaga kesehatan.
5. Jika seseorang mengalami ruam, disertai demam atau gejala klinis mencurigai infeksi monkeypox, segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
6. Jika seseorang mengalami gejala dan memenuhi kriteria suspek, probable, dan konfirmasi segera isolasi diri hingga gejalanya menghilang dan tidak melakukan kontak erat dengan orang lain selama periode infeksius. Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala monkeypox.
7. Pada ibu hamil yang mengalami kontak dengan pasien yang terjangkit monkeypox dapat segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencegah penularan kepada janin.
8. Masyarakat diimbau secara sukarela memberikan informasi yang jujur apabila mengalami gejala monkeypox ataupun memiliki kontak dengan pasien monkeypox.
Satgas Cacar Monyet PB IDI diketuai oleh dr Hanny Nilasari dan terdiri dari sejumlah organisasi profesi mulai dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (Perdoski), Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin). (tvl)