Mengapa Prioritaskan Vaksinasi Monkeypox pada Populasi Ini?
Vaksinasi monkeypox diprioritaskan pada populasi yang paling beresiko yakni laki-laki yang sempat atau orientasi sexnya pada sesama jenis.
JERNIH-Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu memastikan pihaknya segera melakukan vaksinasi monkeypox sebagai upaya menekan penyebaran penularan cacar monyet atau monkeypox di Jakarta.
Menurut Maxi, vaksinasi monkeypox diprioritaskan pada populasi yang paling beresiko yakni laki-laki yang sempat atau orientasi sexnya pada sesama jenis.
“Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV,” kata Maxi beberapa waktu lalu.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan, yakni klinik Carlo serta puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
“Stok vaksin monkeypox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin monkeypox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi monkeypox yang akan mulai diberikan Oktober ini,” kata Maxi.
Nantinya vaksin akan diberikan sebanyak dua dosis dengan interval waktu empat minggu. Vaksin yang disiapkan merupakan jenis vaksin monkeypox yang merupakan vaksin impor dan diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark dengan merk dagang JYNNEOS kemasan single-dose.
Adapun pelaksanaan vaksinasi cacar monyet rencananya dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang.
Sebagaimana diketahui saat ini, terdapat 7 kasus aktif monkeypox dengan rincian satu kasus masing-masing di Jatinegara, di Mampang, di Kebayoran Lama, di Grogol Petamburan, di Kembangan dan dua kasus di Setiabudi.
Sebelumnya pada bulan Agustus 2022 teredekteksi pula satu kasus monkeypox di Jakarta. (tvl)