Popular di Kalangan Penghuni Langit
Terkenal di kalangan manusia itu tidak penting. Kita tidak perlu mencari kedudukan di tengah makhluk. Hal terpenting yang harus dikejar adalah bagaimana agar kita popular di kalangan penghuni langit.
KH Abdullah Gymnastiar
SEMAKIN hari, kita semakin sering mendengar atau melihat sebagian orang yang berbondong-bondong mengikuti tes agar menjadi orang terkenal. Demikian pula mereka yang berebut untuk mendaftar ujian agar menjadi popular. Sebetulnya, kita pun dalam pergaulan sehari-hari kadang sibuk berpikir bagaimana supaya dikenal, dihargai, dan dihormati.
Saudaraku, untuk apa kita sibuk memikirkan cara agar orang menghormati? Kalau sudah dihormati, terus kita mau apa? Kalau tidak hati-hati, orang yang menghormati biasanya dia berharap sesuatu dari kita atau takut kepada kita. Maka, yang namanya penghormatan nan tulus itu tidak mudah. Dia hanya diberikan kepada orang-orang terpilih saja.
Sibuk memikirkan bagaimana agar bisa dihormati orang lain, hanya akan membuat pikiran menjadi boros dan hidup tidak nyaman. Apa tidak boleh kita ikhtiar agar kalau nanti sudah terkenal, dakwah kita bisa lebih bergema? saudaraku, itu teori kita. Nanti seandai benar benar jadi terkenal, kita akan amat mudah termakan pujian orang. Mungkin, kita sekarang bisa berniat baik. Tapi kalau sudah terkenal, susah dan tidak gampang mengatasi lezatnya dipuji, dihormati dan diperlakukan spesial.
Maka, yang paling nikmat itu adalah menjadi orang lurus dan benar. Lebih baik kita menjadi orang yang tidak dikenal. Terkenal di kalangan manusia itu tidak penting. Kita tidak perlu mencari kedudukan di tengah makhluk. Kita berbuat baik pada orang cukup supaya Allah Ta’ala suka. Perkara nanti orang di bikin suka atau tidak terhadap kita, itu terserah Allah saja.
Bagi kita sekarang, hal terpenting yang harus dikejar adalah bagaimana agar kita popular di kalangan penghuni langit; agar kita termasuk golongan orang yang beriman dan dimohonkan ampun oleh para malaikat. Mereka yang memikul dan yang berada di sekeliling ‘Arsy, sambil bertasbih memuji dan beriman kepada Allah, lalu berdoa:
“Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu, dan peliharalah mereka dari azab neraka. Ya Tuhan kami, masukkan lah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri,dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha perkasa, Maha bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu, maka sungguh Engkau telah menganugerahkan rahmat kepada mereka dan itulah kemenangan yang agung.” (QS. Ghafir [40]:7-9)
Dengan hadirnya para malaikat yang turut mendoakan, semoga kita semakin dalam, semakin mantap, dan semakin yakin dalam beribadah, beramal dan berikhtiar hanya untuk mengharap kan cinta Allah Ta’ala. Selamat dunia dan akhirat.
Nah, apakah saudara mau popular di kalangan penghuni langit, didoakan kemenangan yang agung oleh para malaikat, dan dicintai Allah? Atau, masih ingin mencari popularitas di mata orang-orang, masuk tv, dan didoakan jadi juara oleh dewan juri?
“Tidak perlu sibuk mencari cinta dan perhatian manusia karena yang membolak-balikan hati adalah Allah. Sibukkan saja untuk mencari cinta-Nya. Sungguh mudah bagi Allah untuk menyimpan cinta di hati hamba-hamba-Nya.”
- Pimpinan Daarut Tauhid
- Sumber: Buku Ikhtiar Meraih Ridha Allah Jilid 1