Iran Kutuk Pembunuhan Hassan Nasrallah oleh Israel di Lebanon Selatan
Langkah-langkah agresif Israel itu merupakan bagian dari ambisi lama Israel untuk “menguasai wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Efrat,” yang selama 76 tahun terakhir terus diupayakan dengan berbagai cara, termasuk genosida terhadap warga Palestina dan serangan ke Lebanon serta Gaza.
JERNIH– Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengeluarkan pernyataan resmi terkait pembunuhan Sayyed Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal Hizbullah, pada 28 September 2024. Iran menuduh rezim Zionis Israel melakukan serangan ke Lebanon Selatan dengan menggunakan bom bunker-buster seberat 5.000 pon yang dipasok Amerika Serikat.
Serangan itu terjadi hanya beberapa menit setelah pidato Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, di Majelis Umum PBB. Dalam pernyataannya, Iran menyebut pidato tersebut sebagai upaya provokasi untuk menutupi kejahatan yang dilakukan. Iran menuding tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan menyebutnya sebagai ancaman serius bagi perdamaian serta stabilitas regional dan global.
Iran juga menuduh Israel telah melanggar Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik dengan menyerang konsulat Iran di Damaskus, yang dianggap sebagai bentuk penodaan terhadap kedaulatan nasional Republik Islam Iran. Selain itu, Iran menyampaikan bahwa rezim Zionis juga bertanggung jawab atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
Menurut Iran, serangkaian serangan ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk mengubah peta geopolitik Asia Barat demi kepentingannya sendiri. Langkah-langkah agresif ini disebut sebagai bagian dari ambisi lama Israel untuk “menguasai wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Efrat,” yang selama 76 tahun terakhir terus diupayakan dengan berbagai cara, termasuk genosida terhadap warga Palestina dan serangan ke Lebanon serta Gaza.
Kedutaan Besar Iran di Jakarta dengan tegas mengutuk pembunuhan Hassan Nasrallah dan tindakan agresif lainnya yang dilakukan Israel. Iran menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Dewan Keamanan untuk menjalankan tanggung jawab mereka dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Namun, Iran juga menyoroti bahwa tanggung jawab ini sering diabaikan karena dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat terhadap kejahatan yang dilakukan rezim Zionis.
Iran juga menuntut negara-negara dan organisasi internasional untuk mengambil langkah-langkah politik dan hukum, termasuk memberikan sanksi kepada Israel, sebagai respons atas pelanggaran yang terjadi dan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di wilayah Asia Barat. [ ]