Crispy

Golkar Kacau, Airlangga Penyebabnya?

JAKARTA – Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golongan Karya (Golkar) tampaknya panas dingin. Hal itu terlihat saat Ketua Korbid Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Munzir, menyatakan keluar, Sabtu (2/11/2019).

Munzir bukan mengundurkan diri dari kepartaian, melainkan keluar dari Grup WA DPP Golkar. Alasannya, karena tak diajak berbicara terkait rencana pleno dan Munas pada Desember 2019 nanti.

Sebagai Ketua Koordinator Bidang, Munzir merasa dilangkahi dalam pengambilan keputusan. Bahkan menyebut banyak keputusan yang diambil melanggar aturan partai berlambang pohong beringin itu.

“Jika pleno dilaksanakan tanggal 5 ataupun 27 November, dan korbid kepartaian tidak diajak bicara, sebagai tanda protes izin saya meninggalkan group,” tulisnya.

Dirinya menduga rapat tersebut dilakukan oleh Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus. “Saya belum tahu karena selaku Ketua Koorbid Kepartaian saya tidak diberitahu atau diajak rapat untuk memutuskan hal ini, padahal ini domain Kepartaian,” kesalnya.

Selain itu, Munzir menduga Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, sengaja tak melibatkannya dan beberapa orang untuk membahas persiapan Munas.

“Mestinya selaku pimpinan partai kita ikut aturan. Ada AD ART, PO (Peraturan Organisasi), ada juklak, tata kerja. Itu semua pedoman. Kalau enggak dipedomani, itu orang suka-suka,” terangnya.

Akibat hal tersebut, bersama beberapa pengurus DPP yang tak dilibatkan tidak mengetahui agenda Munas Golkar yang bakal digelar di Jakarta itu. Menurutnya, sebagai pimpinan harus mengikuti mekanisme partai yang ada. Sebab itu merupakan demokrasi.

“Jangan karena enggak suka langsung tak dilibatkan, ini merusak partai,” imbuh Munzir.

Ketua DPP Golkar, Indra Bambang Utoyo, menegaskan jika rangkaian persiapan Munas tersebut tanpa melibatkan Ketua Korbid Kepartaian, Ibnu Munzir.

“Ini rencana dibuat oleh tim intinya Airlangga Hartarto. Harusnya yang menyusun adalah Korbid Kepartaian Ibnu Munzir,” katanya beberapa waktu lalu.

Dalam waktu dekat partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu rencananya bakal menggelar pleno pada awal November 2019. “Pleno akan digelar pada 5 November. Sementara tanggal 6 November dihelat HUT Partai Golkar. 7 November Rapimnas di Hotel Sultan,” ujar salah satu sumber.

Nantinya pada 27 November pleno kembali digelar guna menetapkan materi Munas yang rencananya dihelat tanggal 3-4 Desember 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Back to top button