Veritas

CIA Batalkan Rencana Pembunuhan Raul Castro di Menit Akhir

  • CIA merekrut seorang pilot menjadi asset.
  • Asset itu akan membawa Raul Castro dari Praha ke Havana.
  • Skenarionya, penerbangan ditunda. Atau pesawat dijatuhkan di tengah laut, dengan harapan Raul Castro masih hidup dan dibawa ke AS.

JERNIH — Banyak orang tahu bagaimana AS berusaha melenyapkan Fidel Castro. Mulai dari meledakan cerutu, meracun kerang, dan lainnya. Tapi tidak ada yang tahu bagaimana AS juga berencana membunuh Raul Castro, saudara Fidel Castro yang baru saja lengser.

Castro adalah dinasti yang dimulai 1961, ketika Fidel dan Raul turun gunung untuk mengusir Flugencio Batista. Fidel memimpin Kuba sampai 2008, atau ketika menyatakan diri tak sanggup lagi.

Raul menggantikannya, dan mencoba menyelamatkan ekonomi Kuba. Pariwisata Kuba sempat memberi harapan, tapi pandemi virus corona menghentikan semuanya. Raul Castro mengundurkan diri ketika rakyatnya harus antre berjam-jam untuk mendapatkan makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Untuk menandai peristiwa bersejarah itu Arsip Keamanan Nasional (NSA) merilis sejumlah dokuman rahasia Badan Intelejen AS (CIA) dengan subyek ‘kegiatan yang dipertanyakan. Isi dokumen adalah rencana pembunuhan terahdap Raul Castro.

Arsip menyebutkan Jose Raul Martinez Nunez, seorang pilot maskapai penerbangan Kuba berkebangsaan Kuba, direkrut CIA tahun 1960. Pada 18 Juli tahun itu, asset yang baru direkrut menawarkan diri sebagai pilot Cubana Airline, pesawat carter, yang akan digunakan menjemput Raul Castro dari Praha, saat itu ibu kota Cekoslovakia.

CIA dan stasiun lapangan di sepanjang rute penerbangan diberi tahu jadwal penerbangan, yaitu pagi tanggal 21 Juli 1960. Langley, markas CIA, mengirim kabel ke Havana bahwa perjalanan itu merupakan peluang untuk kemungkinan memindahkan tiga pemimpin teratas Kuba di AS.

Nunez dihubungi untuk menyatakan kesediaan mengatur kecelakaan selama perjalanan dari Praha. Sebagai imbalannya, AS menyediakan 10 ribu dolar, setara dengan 90 dolar AS saat ini atau Rp 1,3 miliar jika operasi berhasil.

Seorang agen CIA bertemu Martinez untuk membahas ‘kecelakaan’. Martinez menginginkan kematian jika dia tewas dua putranya dibawa ke AS, disekolahkan sampai tingkat universitas.

Keduanya juga membicarakan beberapa skenario; menunda penerbangan dengan mengempeskan ban, atau mematikan mesin di udara. Martinez meragukan semua skenario itu, tapi dia harus mencobanya.

Pembicaraan selesai. Agen kembali ke markasnya di Havana, dan diberi tahu bahwa rencana dibatalkan. Catatan dalam arsip berbunyi; jangan diteruskan. Namun, Martinez sang asset CIA sudah mengudara.

Sulit bagi CIA mengontak Martinez untuk memberi tahu soal pembatalan, dan itu bukan sesuatu yang mudah. Martinez menerbangkan pesawat dengan Raul Castro di dalamnya. Sepanjang perjalanan dia bingung di titik mana pesawat harus dijatuhkan. Akhirnya, dia terbang lurus ke Havana dan Raul Castro selamat.

Dalam memorandum 1975 disebutkan Martinez membelot ke AS Desember 1960. Ia tinggal di Miami, Florida. Sekitar 500 orang Kuba yang melarikan diri ke AS setelah Revolusi 1959 juga tinggal di sini.

Banyak di antara mereka yang terlibat perang rahasia CIA terhadap pemerintahan Fidel Castro.

Back to top button