Crispy

Indiana Jones Temukan Patung Dewa Bacchus yang Menghilang Setengah Abad

  • Tidak ada yang berharap menemukan patung Dewa Bacchus itu lagi.
  • Arthur Brand, yang dijuluki Indiana Jones dunia seni, menemukannya secara tak terduga.
  • Namun, bayaran untuk Indiana Jones adalah tiket masuk seumur hidup ke musum.

JERNIH — Arthur Brand, detektif seni asal Belanda yang berjuluk Indiana Jones, menemukan patung Dewa Bacchus — salah dewa anggur dalam kepercayaan Romawi kuno — yang menghilang setelah dicuri setengah abad lalu.

Russia Today menulis patung Dewa Bacchus dikembalikan ke pemiliknya yaitu Musee (Museum) du Pays Chatillonnais di Prancis timur. Patung Dewa Bacchus ditemukan di situs penggalian arkeologi Vertillum, tempat Desa Gallo-Romawi.

Desember 1973 pencuri masuk ke dalam museum dan mencuri patungg perunggu Dewa Bacchus, plus 5.000 koin dan beberapa artefak lainnya.

Patung setinggi 40 sentimeter, yang menggambarkan Dewa Bacchus masih kanak-kanak, berasal dari abad pertama. Pada akhir 1930-an, patung ditampilkan di Paris sebagai bagian pameran 50 karya seni terindah yang dimiliki Prancis.

Setelah 50 tahun meghilang, tidak ada yang berharap melihat patung itu kembali. Rabu 3 Januari, Brand menyerahkan patung itu ke Catherine Monnet, direktur Museum du Pays Chatillonnais dalam upacara di sebuah hotel di Amsterdam.

“Sekarang saya baru melihatnya. Patung ini indah sekali dibanding replika yang kami miliki,” kata Monnet kepada AFP.

Arthur Brand berbagi cerita soal keberhasilannya melacak patung Dewa Bacchus. Dua tahun lalu, menurut Brand, ia dihubungi kolektor Austria yang tidak dapat menemukan informasi tentang patung anak kecul yang dibeli secara ilegal di sirkuit seni.

“Ketika kami tidak menemukan referensi untuk karya penting ini di mana pun, kami sadar karya ini hasil curian. Kami akhirnya mencari tahu,” kenang Brand.

Setelah berbulan-bulan menyelidiki, Brand menemukan barang itu dalam edisi 1927 majalah arkeologi Prancis. Patung itu adalah Dewa Bacchus saat masih kanak-kanak dan milik salah satu museum Prancis.

Caratan kepolisian mengkonfirmasi kebenaran informasi ini. “Pemiliknya terkejut ketika tahu patung itu dicuri dari museum, dan ingin mengembalikannya,” kata Brand.

Di bawah UU Prancis, pemilik hanya berhak atas sejumlah kecil kompensasi untuk ‘penitipan’. Padahal patung itu berhnilai jutaan euro di pasar lelang.

Brand membujuk kolektor seni Inggris Brett dan Aaron Hammond untuk mensponsori setengah dari jumlah yang diinginkan pemilik, dan setengahnya lagi dibayar dewan Chatillon, agar patung itu bisa kembali.

Pertanyaannya, berapa yang didapat Brand dari hasil kerja kerasnya bertahun-tahun untuk menemukan patung itu? Musee du Pays Chatillonnais memberinya tiket gratis seumur hidup.

Back to top button