Eksplorasi Bulan: Uni Soviet yang Memulai, India yang Bikin Sejarah
- India menjadi negara pertama yang mendaratkan wahana luar angkasa di kutub selatan Bulan.
- Kini, dunia menunggu Jepang melakukan hal serupa tahun depan.
JERNIH — “India berada di Bulan,” demikian headline Aljazeera. “Pendaratan mulus Chandrayaan-3, lompatan raksasa bagi India.” tulis India Today di headline-nya.
India sedang larut dalam euphoria sukses mendaratkan wahana luar angkasa dalam misi Chandrayaan-3. Euophoria itu menyelimuti seluruh negeri dengan lebih satu miliar penduduk.
Dunia menyaksikan sukses India. SpaceNews.com melaporkan pendaratan Chandrayaan-3. CNN menurunkan laporan live dengan judul India Membuat Sejarah Pendaratan di Bulan.
CNN tampaknya secara khusus menyoroti lokasi pendaratan Chandrayaan-3, yaitu di kutub selatan Bulan. India menjadi negara pertama yang mendaratkan wahana di lokasi itu.
Sejenak melihat ke belakang, kompetisi eksplorasi Bulan telah berlangsung hampir 100 tahun. Eksplorasi pertama dilakukan Uni Soviet, dengan AS menjadi satu-satunya pesaing.
Berikut negara yang sukses mendaratkan wahana luar angkasa di Bulan.
Uni Soviet adalah negara pertama yang mengeksplorasi bulan dengan mengirim wahana Luna-2. Pada 14 September 1959 Luna-2 menabrak permukaan timur Bulan yang bernama Mare Imbrium, tidak jauh dari kawan Aristides, Archimedes, dan Autolycus.
Enam tahun kemudian, Uni Soviet kali kedua mengirim Luna-9. Pada 3 Februari 1966, Luna-9 menjadi wahana pertama yang melakukan pendaratan mulus di permukaan Bulan dan mengirim data dan foto ke Bumi.
AS membuat gebrakan dengan mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin di permukaan Bulan pada 20 Juli 1969. Armstrong yang pertama. Aldrin 19 menit kemudian. Keduanya menghabiskan 21 jem 31 menit, dan mengumpulkan 21,5 kilogram material Bulan.
Misi kesebelas dan terakhir dari program Apollo NASA. Komandan Gene Cernan dan Pilot Module Harrison Schmitt berjalan di Bulan. Komandan Pilot Modul Ronald Evans mengorbit di atasnya. Peristiwa ini terjadi pada Desember 1972.
Luna-24, sering pula disebut Lunik-24, adalah robot penjelajah yang dikembangkan Uni Soviet. Misinya adalah mengambil sampel tanah Bulan pada 22 Agustus 1976. Dua misi serupa sebelumnya adalah Luna-16 dan Luna-20. Wahana Luna-24 mendarat di Mare Crisiu, atau Laut Krisis, untuk mengambil 170,1 gram sampel Bulan.
Misi eksplorasi Bulan robotik yang dioperasikan Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA). Chang’e 3 menggabungkan robot pendarat dan penjelajah Bulan pertama Tiongkok. Misi diluncurkan Desember 2013 sebagai bagian Program Eksplorasi Bulan Cina. Komandan misi adalah Ma Xingrui.
Chang’e 5 mendarat di Bulan pada 1 Desember 2020 untuk mengambil untuk mengumpulkan 1.731 kilogram sampel bebatuan Bulan, dan kembali ke Bumi pada 16 Desember 2020.
Ini adalah misi pertama Cina untuk mengambil sampel Bulan setelah Luna 24 milik Uni Soviet tahun 1976. Misi itu menjadikan Tiongkok sebagai negaa ketiga yang mengambil sampel Bulan, setelah AS dan Uni Soviet.
Misi eksplorasi Bulan kedua yang dikembangkan Badan Luar Angkasa India (ISRO). Chandrayaan-2 terdiri dari modul pendarat Vikram dan penjelajah Pragyaan. Tujuan misi adalah memetakan dan mempelajari variasi komposisi permukaan Bulan, serta lokasi kelimpahan air di Bulan.
Diluncurkan dari negara bagian Andhra Pradesh 22 Juli 2019 dan dijadwalkan mendarat di Bulan pada 6 September 2019. Namun, modul pendarat jatuh ke permukaan bulan ketika menyimpang dari lintasan saat mencoba mendarat. ISRO mengatalah kegagalan disebabkan kesalahan perangkat lunak.
Rusia melanjutkan program Luna yang terbengkalai setelah Uni Soviet bubar. Diluncurkan 10 Agustus 2023, Luna-25 dijadwalkan mendarat di kutub selatan Bulan, tepatnya di kawh Boguslawsky. Pada 19 Agustus 2023 Luna-25 jatuh ke permukaan Bulan dan hilang setelah manuver orbit yang gagal.