Inilah Sensing Self, Alat Test Corona Buatan Orang Indonesia
Jakarta – Alat test terbaru virus corona SARS-CoV-2 buatan Sensing Self, sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang salah satu pendirinya warga negara Indonesia mulai banyak digunakan. India telah melakukan alat test ini.
Alat uji atau pemeriksaan cepat (rapid test kit) yang didesain agar bisa digunakan di rumah ini buat perusahaan pengembangan alat kesehatan mandiri. Satu dari dua pendiri Sensing Self adalah Santo Purnama, seorang warga Indonesia yang memiliki latar belakang ilmu komputer dan teknologi dari Purdue University dan Stanford University. Dia bermitra mendirikan perusahaan itu dengan Shripal Gandhi, lulusan terbaik jurusan teknik kimia dan biosains dari University of Mumbai dan University of California.
“Alatnya itu telah lulus lisensi edar di Eropa, Amerika Serikat, dan India,” kata Santo, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (3/4/2020). Santo menerangkan kalau alat anyar untuk Covis-19 dikembangkan hanya dalam empat bulan.
Menurut Santo, alat Sensing Self memungkinkan setiap orang untuk melakukan pengetesan di rumah masing-masing, hanya dalam waktu 10 menit. Tingkat akurasi diklaim sampai 92 persen. Sedang harga jualnya diklaim sangat terjangkau, hanya sekitar Rp160.000 per unit.
“Jika setiap orang bisa melakukan tes mandiri. Kita bisa meminimalisir risiko infeksi ketika pasien datang ke rumah sakit untuk melakukan tes, serta mengurangi beban tenaga medis yang sudah amat kewalahan.”
Resmi diproduksi sejak Februari, alat rapid test Sensing Self disebutkan telah mendapatkan lisensi edar dari tiga pasar penting di dunia. Ketiganya adalah Eropa (mendapatkan sertifikasi CE), India (disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research), serta Amerika Serikat.
Untuk pasar Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) juga disebut setempat telah memberikan persetujuan bagi alat tes Sensing Self, dengan syarat bahwa penggunaannya harus dilakukan di lembaga medis formal.
Sedang di India, yang memiliki ribuan kasus positif Covid-19, telah disepakati pemesanan alat tes cepat Sensing Self sebanyak 11 juta unit. Sebelumnya India menghabiskan waktu satu minggu untuk melakukan uji coba, validasi, dan persetujuan akhir. [*]