Militer Israel mengakui mereka gagal menghentikan salah satu pesawat tak berawak, yang menghantam terminal penumpang di Bandara Ramon.
JERNIH – Sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan pemberontak Houthi Yaman menyerang Bandara Ramon Israel di Gurun Negev (Naqab) selatan Minggu (7/9/2025), melukai delapan warga Israel.
Militer Israel mengatakan telah mencegat tiga pesawat tak berawak lainnya tak lama setelah sirene serangan udara berbunyi di daerah Nitzana di Negev. Otoritas Penyiaran Israel mengatakan sebuah pesawat tak berawak telah menyerang terminal penumpang di Bandara Ramona.
Video yang diedarkan media Israel menunjukkan sebuah helikopter mengejar pesawat tak berawak lain sebelum ledakan terdengar. Militer kemudian mengakui bahwa mereka gagal mencegat pesawat tak berawak keempat yang menyerang bandara tersebut.
Otoritas bandara Israel mengumumkan bahwa wilayah udara di atas bandara ditutup untuk lalu lintas udara, sebelum dibuka kembali sekitar dua jam kemudian. Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel menyusul serangan Israel baru-baru ini di ibu kota Yaman, Sanaa, yang menewaskan perdana menteri kelompok itu dan beberapa menteri lainnya.
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, Houthi telah meluncurkan sedikitnya delapan rudal balistik dan beberapa pesawat tak berawak sejak terbunuhnya Perdana Menteri Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi awal minggu ini.
Houthi mulai menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel pada November 2023, sebagai respons atas genosida di Gaza. Kelompok itu kemudian meningkatkan serangan dengan meluncurkan rudal balistik langsung ke Israel, yang mendorong Tel Aviv untuk menargetkan infrastruktur sipil dan militer di Yaman.
Minggu lalu, kelompok pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kapal tanker minyak Israel di Laut Merah utara “untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai respons terhadap kejahatan genosida dan kelaparan yang dilakukan” oleh Israel.
