Crispy

Eks Panglima JAS Kembali ke NKRI, Kepala BNPT Bakal Lakukan Pembinaan

Saya berikan rompi pada saat saya diangkat menjadi komandan (JAS). Saya lepas sebagai cendera mata, sebagai bukti bahwa saya sudah kembali kepada NKRI

BIMA – Panglima Jamaah Ansharusy Syariah (JAS), Gunawan, menyerahkan rompi kebesarannya kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar. Hal itu menjadi bukti simbolis Gunawan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sabtu (26/9/2020).

“Saya berikan rompi pada saat saya diangkat menjadi komandan (JAS). Saya lepas sebagai cendera mata, sebagai bukti bahwa saya sudah kembali kepada NKRI,” ujar Gunawan, di Bima.

Sementara, Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya melalui tim sinergitas terus berupaya mendorong kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Gunawan. Bahkan soal rencana pembentukan yayasan yang diinisiasi Gunawan, berharap dapat menaungi dan mendorong kawula muda untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

“Tentunya Tim Sinergitas dibantu oleh pemerintah daerah berkeyakinan untuk melakukan upaya pembimbingan, pembinaan terhadap para ikhwan yang ada di Kota Bima ini, sehingga kita berharap seluruh aktivitas yang dilaksanakan dapat semakin maju dan sukses,” kata dia.

BNPT bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyempatkan diri untuk meresmikan rumah susun Pondok Pesantren Al Madinah, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Peresmian rusun tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Tim Pelaksana Sinergitas, Komjen Boy Rafli Amar, disaksikan Wali Kota Bima, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, jajaran pejabat BNPT, pimpinan dan tenaga pengajar Pesantren Al Madinah.

“Hari ini kita lihat bersama peresmian rumah susun yang merupakan dukungan Kementerian PUPR di Pondok Pesantren Al Madinah. Kita sangat berharap pembangunan fisik tempat mondoknya para santri dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka mendukung proses belajar mengajar,” kata Boy.

Untuk diketahui, pesantren ini sebelumnya merupakan pusat pengajian radikal yang kontra terhadap pemerintah dan tertutup dari masyarakat umum. Namun saat ini, Al Madinah mengubah visi mereka menjadi pesantren yang terpadu dan kreatif, jauh dari paham radikalisme. [Fan]

Back to top button