Fosil Gargosaurus Langka Terjual di Balai Lelang, Ilmuwan Meratap
- Paleontolog Thomas Carr mengatakan harga fosil Gargosaurus bukanlah harga yang dibayar seseorang.
- Nilai fosil dinosausus adalah informasi prasejarah yang dikandungnya.
JERNIH — Fosil kerangka Gorgaosaurus berusia 77 juta tahun terjual 6,1 juta dolar AS, atau Rp 90,3 miliar, dalam lelang Sejarah Alam di Balai Lelang Sotheby’s di New York. Seorang ilmuwan paleontologi menangis.
Balai Lelang Sotheby’s tak mengumumkan nama pemenang lelang. Yang pasti si pemenang berhak memberi nama baru bagi kerangka dinosaurus itu.
Dalam siaran pers-nya, Sotheby’s mengatakan fosik kerangka Gorgosaurus adalah dinosuaurus paling berharga yang pernah dijual. Fosil ini adalah satu dari 10 lainnya yang pernah dilelang.
Gorgosaurus berasal dari keluarga Tyranosaurid berukuran tinggi hampir tiga meter dan panjang 6,7 meter. Karnivora ini berjalan di atas muka Bumi selama periode Kapur Akhir, atau Late Cretaceous, di wilayah yang kini dikenal sebagai Amerika Utara bagian barat.
Fosil ditemukan di formasi Sungai Judih, dekat Havre, Montana, tahun 2018, dan tercatat sebagai penemuan langka di selatan perbatasan Kanada.
Cassandra Hatton, kepala ilmu pengetahuan dan budaya populer global, mengatakan; “Saya memiliki hak istimewa untuk menangani dan menjual banyak benda luar biasa dan unik. Namun hanya sedikit yang memiliki kapasitas untuk menginspirasi keajaiban dan menangkap imajinasi seperti kerangka Gorgosaurus yang luar biasa ini.”
Namun, paleontolog tidak optimistis dengan penjualan fosil kerangka Gargosaurus.
Meski penjualan ini legal, Thomas Carr — ahli paleontologi dari Carthage College — kepada The New York Times mengatakan; “Saya jijik dengan kurangnya pertimbangan atas kelangkaan fosil yang tersedia untuk umum.”
Carr melanjutkan; “Saya benar-benar sedih, tertekan, dan kecewa, karena keruskan luas akibat hilangnya spesimen ini bagi sains.”
Ada sekitar 50 spesimen T.Rex, dari kerangka lengkap sampai tulang tunggal, untuk akses penelitian. Jumlah yang sama disimpan secara pribadi, dan tidak bisa diakses masyarakat ilmiah.
Bahkan, jumlah spesimen Gorgosaurus yang tersedia untuk dipelajari jauh lebih sedikit. “Jadi, nilai dinosaurus bukanlah harga yang harus dibayar seseorang,” kata Carr. “Tapi informasi yang dikandungnya.”