Crispy

Keluarga Kerajaan Belanda Buka-bukaan: Kakek Raja Willem-Alexander Anggota Nazi

  • Pengungkapan pertama Pangeran Bernhard terjadi tahun 1996, tapi Pangeran Bernhard membantah.
  • Pengungkapan masa lalu Pangeran Bernhard muncul ketika popularitas keluarga kerajaan menurun.

JERNIH — Keluarga Kerajaan Belanda mengkonfirmasi bahwa Pangeran Bernhard, suami mantan Ratu Juliana dan permaisuri pangeran selama beberapa dekade setelah Perang Dunia II, adalah anggota Partai Nazi.

Sejarawan Flip Maarschalkerweert, mantan direktur Arsip Rumah Tangga Kerajaan Belanda, menemukan kartu anggota Partai Sosialis Nasional Jerman (NSDAP) atau Nazi atas nama Bernhard dari tahun 1933 saat menginventarisasi arsip pribadi Pangeran Bernhard di Istana Soestdijk di Utrecht.

Pengungkapan pertama Pangeran Bernhard terjadi tahun 1996. Sampai kematiannya tahun 2004, sang pangeran berulang kali menyangkal. Pihak yang melancarkan tuduhan juga tidak bisa menunjukan bukti fisik, berupa arsip Nazi, untuk membuat sang pangeran tak bisa mengelak.

“Saya dapat menyatakan dengan tangan saya di atas Alkitab bahwa saya tidak pernah menjadi seorang Nazi,” kata Pangeran Bernhard dalam wawancara dengan surat kabar De Volkskrant, beberapa hari sebelum kematiannya.

Ia juga mengatakan tidak pernah membayar biaya keanggotaan kepada Nazi, dan tidak pernah memiliki kartu anggota.

Sejarawan Maarschalkerweert, yang juga meneliti perjalanan hidup sang pangeran, membuktikan Pangeran Bernhard tinggal di Berlin ketika bergabung dengan NSDAP. Empat tahun setelah Perang Dunia II berakhir, tepatnya tahun 1948, Bernhard menjadi suami Ratu Juliana.

Pangeran Bernhard adalah ayah Ratu Beatrix, dan kakek Raja Belanda saat ini, Willem-Alexander.

Reaksi Yahudi-Belanda

Di Istana Dam, Amsterdam, Raja Willem-Alexander mengatakan; “Saya dapat membayangkan berita ini berdampak besar dan membangkitkan banyak emosi, khususnya di kalangan komunitas Yahudi.”

Sebagian anggota majelis rendah parlemen Belanda menuntut pemerintah melakukan penyelidikan terhadap masa lalu Pangeran Bernhard sebagai anggota Nazi. Tuntutan ini selalu ditolak PM Belanda Mark Rutte.

CIDI, organisasi Yahudi-Belanda, juga menyerukan penyelidikan. Alasannya, pengungkapan baru ini menambah halaman hitam pada bagian paling menyakitkan dalam sejarah Belanda.

Penurunan Popularitas

Pengungkapan masa lalu Pangeran Bernhard muncul ketika popularitas keluarga kerajaan menurun selama beberapa tahun terakhir.

Jajak pendapat Ipsos, diterbitkan September 2023, menunjukan hanya 38 persen masyarakat Belanda masih benar-benar mempercayai keluarga Kerajaan Belanda. Padahal, jajak pendapat tiga tahun sebelumnya menunjukan 80 persen masyarakat mendukung Raja Belanda.

Sebanyak 26 persen masyarakat Belanda ingin lembaga kerajaan dihapus dan negaranya menjadi republik.

Musim gugur tahun 2020, ketika pemerintah Belanda meminta rakyatnya menahan diri untuk tidak bepergian untuk menahan penyebaran Covid-19, keluarga Kerajaan Belanda mencoba menyelinap berlibur ke Yunani.

Seluruh Belanda marah dan popularitas keluarga kerajaan menurun. Keluarga Kerajaan Belanda tak bisa lagi dipercaya.

Back to top button