NATO Sambut Anggota Baru Saat Ukraina Pukul Mundur Pasukan Rusia
Moskow telah berulang kali memperingatkan Finlandia dan Swedia–keduanya negara anggota Uni Eropa–agar tidak bergabung dengan NATO, mengancam “konsekuensi militer dan politik yang serius.”
JERNIH—Finlandia pada Kamis [12/5] mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk daftar bergabung dengan NATO tanpa penundaan, dengan kemungkinan besar akan diikuti Swedia. Keduanya bergabung seiring menguatnya kembali urgensi keamanan Eropa dan aliansi militer Atlantik karena invasi Rusia ke Ukraina.
Para sekutu NATO berharap pakta pertahanan itu segera memberikan Finlandia dan Swedia keanggotaan secepatnya. Hal itu dikatakan lima diplomat dan pejabat NATO kepada Reuters, yang membuka jalan bagi peningkatan kehadiran pasukan NATO di wilayah Nordik selama periode ratifikasi satu tahun.
“Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan,” kata Presiden Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin dalam pernyataan bersama di Helsinki. “Kami berharap langkah-langkah nasional yang masih diperlukan untuk membuat keputusan ini akan diambil dengan cepat dalam beberapa hari ke depan.”
Finlandia, yang memiliki perbatasan 1.300 km (810 mil) dan sejarah konflik pra-1945 dengan Rusia, secara bertahap meningkatkan kerja sama dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara sebagai mitra, sejak Rusia mencaplok Krimea di Ukraina pada 2014.
Di wilayah Nordik yang lebih luas, Norwegia, Denmark dan tiga negara Baltik sudah menjadi anggota NATO, dan penambahan Finlandia dan Swedia kemungkinan akan membuat marah Moskow, yang mengatakan perluasan NATO merupakan ancaman langsung terhadap keamanannya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengatakan bahwa masalah itulah yang menjadi alasan tindakannya di Ukraina, yang juga telah menyatakan keinginannya untuk akhirnya bergabung dengan aliansi Barat yang dipimpin AS.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Finlandia dan Swedia–keduanya negara anggota Uni Eropa–agar tidak bergabung dengan NATO, mengancam “konsekuensi militer dan politik yang serius.”
Ditanya apakah Finlandia akan memprovokasi Rusia dengan bergabung dengan NATO, pada Rabu lalu Niinisto mengatakan: “Tanggapan saya adalah, Putin-lah yang menyebabkan ini. Lihat cermin,” kata Niinisto.
Serangan balik Ukraina
Di garis depan, pihak Ukraina pada Rabu lalu mengatakan telah memukul mundur pasukan Rusia di timur dan menutup aliran gas pada rute melalui wilayah yang dikuasai Rusia, meningkatkan momok krisis energi di Eropa.
Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan telah merebut kembali Pytomnyk, sebuah desa di jalan raya utama di utara kota terbesar kedua Kharkiv, sekitar setengah jalan ke perbatasan Rusia.
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan dalam pembaruan hariannya tentang situasi militer pada hari Kamis bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali beberapa kota dan desa.
Di Dusun Vilkhivka, kurang dari 30 km (20 mil) selatan perbatasan Rusia, seorang pensiunan beruban menceritakan bagaimana pasukan Rusia telah menggunakan dia dan penduduk desa lainnya sebagai perisai manusia sebelum mundur setelah pertempuran sengit.
“Bisakah mereka benar-benar disebut tentara sungguhan setelah itu?”, dia meludah. “Mereka bajingan, bukan personel militer!”
Kemajuan itu tampaknya menjadi yang tercepat yang dilakukan Ukraina sejak berhasil mengusir pasukan Rusia dari ibu kota Kyiv dan keluar dari Ukraina utara pada awal April.
Jika dipertahankan, itu bisa membiarkan pasukan Ukraina mengancam jalur pasokan untuk kekuatan serangan utama Rusia, dan menempatkan target logistik belakang di dalam negeri Rusia ke dalam jangkauan artileri.
Tetapi pasukan Rusia berkumpul kembali untuk mencegah kemajuan lebih lanjut, dan telah menyeberangi Sungai Donets, tempat pertempuran sedang berlangsung, kata staf umum Ukraina, Kamis [12/5].
Di selatan, militer Ukraina mengatakan pada Kamis pagi bahwa mereka telah menghancurkan dua tank dan gudang amunisi di wilayah Kherson yang dikuasai Rusia.
Viacheslav Chaus, gubernur wilayah Chernihiv utara, mengatakan beberapa warga sipil telah tewas dan terluka di kota Novhorod-Siversky oleh serangan udara Rusia pada infrastruktur penting, gedung administrasi dan rumah-rumah pribadi.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk melucuti senjata negara dan melindungi negaranya dari kaum fasis. Negara Beruang Merah itu juga membantah menargetkan warga sipil, satu hal yang bertolak belakang dengan fakta di lapangan.
Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan, di mana ribuan warga sipil telah tewas dan kota-kota hancur luluh.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan dia tidak melihat bagaimana mungkin ada normalisasi hubungan di masa depan dengan Putin karena ada risiko dia akan kembali melakukan agresi militer.
Hantam pasokan gas
Langkah Ukraina pada Rabu lalu untuk memotong pasokan gas Rusia melalui wilayah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia adalah kejadian pertama kali yang menegaskan secara langsung bahwa konflik telah mengganggu pengiriman ke Eropa.
Aliran gas dari perusahaan monopolis Rusia, Gazprom, ke Eropa melalui Ukraina surut seperempatnya setelah Kyiv mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan semua aliran dari satu rute, melalui titik transit Sokhranovka di Rusia selatan.
Ukraina menuduh separatis yang didukung Rusia telah menyedot pasokan.
Moskow juga telah menjatuhkan sanksi kepada Polandia yang memiliki bagian dari pipa Yamal yang membawa gas Rusia ke Eropa, serta mantan unit Jerman Gazprom, yang anak perusahaannya melayani konsumsi gas Eropa.
Implikasinya bagi Eropa, yang membeli lebih dari sepertiga gasnya dari Rusia, belum jelas.
Tank-tank dibakar
Di Ukraina selatan, di mana Rusia telah merebut sebagian besar wilayah, Kyiv mengatakan Moskow berencana untuk mengadakan referendum palsu tentang kemerdekaan atau pencaplokan untuk membuat pendudukannya permanen.
Kremlin mengatakan pada hari Rabu terserah penduduk yang tinggal di wilayah Kherson yang diduduki Rusia untuk memutuskan apakah mereka ingin bergabung dengan Rusia, tetapi keputusan semacam itu harus memiliki dasar hukum yang jelas.
Pasukan Rusia juga terus membombardir pabrik baja Azovstal di Mariupol, benteng terakhir pertahanan Ukraina di pelabuhan selatan.
Ukraina mengatakan kemungkinan puluhan ribu orang telah tewas di Mariupol. Pihak berwenang Ukraina mengatakan antara 150.000 dan 170.000 dari 400.000 penduduk kota itu masih tinggal di sana di tengah reruntuhan yang diduduki Rusia. [Arab News/Reuters]