Pemprov Jabar Perkuat Dukungan PWNU Demi Jabar Juara Lahir Bathin
- Pemda Provinsi Jabar dan PWNU Jabar sebenarnya sudah menjalankan berbagai kerja sama untuk mendukung program keumatan. Program-program itu bertujuan untuk mendorong terwujudnya Jabar Juara Lahir dan Batin.
JERNIH – Pemprov Jawa Barat berkomitmen meningkatkan program kesejahteraan dan kedakwahan pada masa mendatang. Program-program itu bertujuan untuk mendorong terwujudnya Jabar Juara Lahir dan Batin.
“Kami bersiap meningkatkan lagi program-program kesejahteraan, program-program kedakwahan, agar Jabar Juara Lahir Batin yang disokong oleh keluarga besar PWNU,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jabar di Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin, Kabupaten Indramayu, Selasa (14/12/2021).
Menurut Gubernur, untuk mewujudkan program-program Jabar Juara Lahir Batin tersebut, Pemda Provinsi Jabar tidak bisa berjalan sendiri, tetapi butuh bantuan dan dukungan berbagai pihak, termasuk dari keluarga besar PWNU Jabar. “Kami bersiap meningkatkan lagi program-program kesejahteraan, program-program kedakwahan, agar Jabar Juara Lahir Batin yang disokong oleh keluarga besar PWNU,” ujar Gubernur.
Pemda Provinsi Jabar dan PWNU Jabar sebenarnya sudah menjalankan berbagai kerja sama untuk mendukung program keumatan. Salah satunya, program Ajengan Masuk Sekolah.
Selain itu, bersama PWNU melalui Jam’iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) NU, Pemda Provinsi Jabar menjalankan program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha). Ada sekitar 2.300 desa di Jabar yang kini memiliki penghafal Al-Qur’an. Yang mana 2.000-an desa di antaranya diselenggarakan oleh JQH NU.
“Saya laporkan, bersama dengan NU, kita punya cita-cita agar dari 5.000-an desa di Jawa Barat, semua mempunyai penghafal Qur’an. Alhamdulillah per hari ini, kurang lebih sudah ada 2.300 desa, selama tiga tahun, memiliki penghafal 30 juz Al-Qur’an berkat dukungan dari JQH NU,” ucap Gubernur.
“Dari 2.300 itu, 2.000 desanya diselenggarkan oleh JQH. Total anggaran yang dikerjasamakan antara Pemprov Jabar dengan JQH Rp150 miliar selama tiga tahun,” imbuhnya.
Program keumatan lain yang digagas Pemda Provinsi Jabar adalah One Pesantren One Product (OPOP). Program tersebut sudah dijalankan di 2.600 pesantren. Dari jumlah itu, 2.000 di antaranya merupakan pesantren NU.
“Terkait dengan pesantren, program One Pesantren One Product selama tiga tahun sudah 2.600 pesantren. 2.000-nya adalah pesantren NU. Total anggaran yang diberikan kepada pesantren NU yang berjumlah 2.000 tercatat Rp120 miliar selama tiga tahun,” tuturnya.
“Kemudian juga hibah yang terus kita dukung rata-rata diangka Rp80 miliar per tahun sehingga kalau ditotalkan dukungan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada keluarga pesantren NU sudah lebih dari Rp500 miliar,” imbuhnya
Gubernur menambahkan, ke depannya, masih ada beberapa program yang akan dikolaborasikan antara PWNU dan Pemda Provinsi Jabar, seperti wacana membangun rumah sakit A-NU.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga mengajak PWNU Jabar untuk membangun pesantren khusus lansia. Tujuannya untuk mengakomodir para lansia yang membutuhkan ilmu keagamaan di hari tuanya.
“Kita akan membuat dengan NU adalah pesantren lansia. Pesantren untuk para lansia. Kami mencari pesantren yang siap dibangun tempatnya. Dan punya perkebunan dan pertanian. Insya Allah ini program luar biasa,” ujarnya.
Pemda Provinsi Jabar pun mengajak pendakwah muda NU belajar bahasa Inggris untuk mendukung program English for Ulama. Pemda Provinsi Jabar sendiri sudah mengirim lima ulama muda untuk berdakwah di Inggris, di mana 3 terbaiknya berasal dari NU. “Inilah menunjukkan dari Jawa Barat dari NU, Islam yang ramah akan menjadi ciri dan sebuah kebanggaan kita semua,” ucapnya. [*]