Sulu Rencanakan Penyerangan Sabah, Malaysia Nilai Tak Ada Bukti
- Ada pertemuan rahasia 19 walikota di Provinsi Sulu Filipina selatan untuk membahas perekrutan 600 pejuang bersenjata dan untuk membentuk “Tentara Kerajaan Sulu” guna menyerang Sabah.
JERNIH – Sulu dikabarkan bergejolak. Bahkan kabarnya ada pertemuan rahasia 19 walikota di Provinsi Sulu Filipina selatan untuk membahas perekrutan 600 pejuang bersenjata. Juga untuk membentuk “Tentara Kerajaan Sulu” guna menyerang Sabah, Malaysia.
Pada Kamis (9//12/2021) South China Morning Post melaporkan bahwa pertemuan rahasia itu untuk membahas perekrutan “Tentara Kerajaan Sulu” guna menyiapkan aksi penyerangan terhadap Sabah.
Mengutip sumber keamanan regional, laporan tersebut menuduh bahwa mata-mata telah dikirim untuk menjelajahi kota-kota pesisir. Bulan Februari 2022 dipandang sebagai waktu terbaik untuk menyerang untuk “memperingati” serangan Lahad Datu pada tahun 2013.
Kesultanan Sulu mengklaim Sabah sebagai wilayahnya. Dalam insiden tahun 2013, sembilan polisi dan tentara Malaysia serta enam warga sipil tewas.
Sementara Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia Jenderal Affendi Buang mengatakan, tidak ada bukti kuat tentang rencana yang dilaporkan oleh milisi Sulu untuk menyerang Sabah.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (10//12/2021), Jenderal Affendi mengatakan angkatan bersenjata melihat masalah yang dapat mengancam kedaulatan Malaysia dan membahayakan hubungan bilateral secara serius. “Saat ini, melalui pelaksanaan operasi dan pengumpulan intelijen, tidak ada indikasi yang jelas atau bukti yang kuat atas apa yang telah dilaporkan,” katanya, mengutip ChannelnewsAsia.
Jenderal Affendi menambahkan, angkatan bersenjata siap membela keamanan dan kedaulatan negara dan Sabah dari ancaman asing. “Peran utama (kami) adalah untuk melindungi kepentingan negara, terutama dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah dari ancaman keamanan tradisional dan non-tradisional,” katanya.
Pada hari Kamis, Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan belum ada konfirmasi atas invasi yang dilaporkan. “PDRM (Polisi Kerajaan Malaysia) menangani masalah ini dengan serius dan akan mengambil tindakan segera untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat tertinggi di Sabah untuk menghadapi segala kemungkinan dan ancaman penyusupan.”
“Kami memberikan komitmen untuk mencegah terulangnya insiden penyerbuan di Sabah. PDRM memiliki hubungan baik dengan otoritas Filipina dan berbagi informasi intelijen tentang kegiatan apa pun yang dapat mengancam hubungan dekat dan keamanan kedua negara,” katanya dalam sebuah pernyataan, menurut Bernama.
Acryl Sani menambahkan bahwa polisi selalu siap untuk menghadapi ancaman apapun, dan upaya akan diintensifkan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sel-sel tidur di Sabah, yang mungkin terlibat dalam konspirasi. [*]