Crispy

Usai Lockdown Daftar Menikah di Wuhan Melonjak

WUHAN-Setelah dinyatakan bersih dari Covid-19, kini masyarakat kota Wuhan sudah dapat keluar rumah dengan bebas, karena pemerintah telah mencabut status lockdown.

Pencabutan status lockdown mendorong pasangan muda China untuk berlomba melangsungkan rencana pernikahan yang beberapa waktu lalu tertunda karena penerapan lockdown selama lebih dua bulan.

Para warga yang hedak menikah dapat mendaftarkan permohonan menikah melalui aplikasi pernikahan online lokal yang dijalankan oleh platform teknologi China Alipay. Aplikasi itu juga telah dibuka kembali setelah beberapa waktu ditutup.

Baca juga: Gerai Cepat Saji Ikut Tumbang di Kota Wuhan

Melansir Abacus, pihak Alipay mengunggah di media sosial resmi miliknya, data pendaftar pernikahan yang melonjak tajam hingga 300 persen dalam sehari. Jumlah pendaftar benar-benar lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Namun demikian nampaknya proses pernikahan di Wuhan tidak akan seperti dahulu lagi, sebab otorita setempat menerapkan berbagai larangan dan pantangan terkait dengan kekhawatiran terhadap Covid-19.

Salah satu larangan yang pasti adalah pengantin baru tidak boleh melakukan ritual tradisional, seperti acara mengambil sumpah, sebagaimana yang di sampaikan oleh seorang pegawai dari Kantor Pendaftaran Perkawinan Distrik Wuhan. Larangan dimaksud untuk menghindari penularan Covid-19.

Nampaknya banyak pasangan pengantin yang tak keberatan dengan larangan dan pantangan yang ditetapkan pemerintah, seorang warga Wuhan, Xu menikah pada hari Rabu (8/4/2020) kemarin, tetap merasa istimewa hari pernikahannya.

Baca juga: Langgar Aturan Karantina, Seorang WNI Dideportasi Korea Selatan

“Tidak masalah, karena hari ini adalah hari istimewa, awal baru bagi saya dan bagi Wuhan,” kata Xu sebagai mana dilansir dari Global Times, Kamis (9/42020).

Meski telah dinyatakan kota tersebut telah terbebas dari Covid-19, nampaknya banyak juga warga kota Wuhan yang trauma dengan peristiwa wabah Covid-19 yang membuat kota tersebut di lockdown. Beberapa warga Wuhan secara terang-terangan ingin meninggalkan kota Wuhan untuk selama-lamanya.

Cao Lin, seorang warga Guizhou yang terjebak di Wuhan sejak Januari, telah membulatkan tekadnya meninggalkan Wuhan selama-lamanya.

“Selama 80 hari terakhir, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah kembali ke Wuhan lagi,” kata Cao.

Cao terharu bahwa akhirnya lockdown dicabur oleh pemerintah, ia bahkan tak kuasa menahan haru ketika melihat siaran langsung yang menyatakan pencabutan lockdown oleh pemerintah.

“Hati saya akan selalu ada di sana dengan kota yang kuat, berani dan heroik ini,” ungkapnya.

Menurut Wakil Gubernur Provinsi Hubei, Cao Guangjing, pencabutan status lockdown di Wuhan menandai kemajuan yang menentukan dalam pertempuran kota melawan virus.

Meski demikian banyak pihak yang menanyakan, apakah tidak telalu dini pencabutan itu, karena mereka khawatir khawatir terjadinya gelombang kedua wabah tersebut.

Back to top button