Moron

Gara-Gara Transfer Uang ‘Pelatihan Isis’, Susan Harus Berurusan dengan Interpol

Susan bahkan sampai harus menunjukkan surat-surat kepemilikan kuda Arabnya yang diberi nama Isis. Ia juga tidak berencana mengubah nama kudanya itu.

JERNIH-Susan Govindasamy harus berurusan dengan Interpol gara-gara mengirim ‘dana untuk Isis’ di lembar formulir transfer bank.

Perempuan Inggris itu bahkan namanya dimasukkan dalam daftar terduga teroris gara-gara diduga mengirim uang untuk ISIS.

Setelah diusut ternyata perempuan berusia 57 tahun yang menuliskan catatan ‘dana untuk Isis’, memang mengirim uang itu untuk membayar biaya pelatihan kudanya yang diberni nama Isis.

Akibatnya, pemerintah Inggris membekukan uang pelatihan Isis, kudanya. Dana transfer pelatihan kudanya itu dikirimkan melalui jasa pengiriman uang PayPal. Jumlah uang yang dikirim sebesar 500 Poundsterling (sekitar Rp10 juta).

Dilansir Mirror, pada Jumat (30/4), Insiden tersebut baru terungkap tatkala pelatih kuda menmberitahu Susan bahwa mereka belum menerima uang pembayaran pelatihan yang dikirim Susan.

Akhirnya Susan yang tinggal di wilayah Bolton, Manchester itu harus mengurus di PayPal dan akhirnya mendapat penjelasan bahwa uangnya yang dikirim untuk pelatihan Isis dibekukan oleh pemerintah karena dugaan terorisme.

Susan terpaksa harus bolak-balik menjelaskan kepada PayPal dan Interpol jika transfer uang tersebut bukan ditujukan bagi kelompok teroris. Susan bahkan sampai harus menunjukkan surat-surat kepemilikan kuda Arab bernama Isis.

“Setelah saya bisa membuktikan tidak ada hubungan dengan kelompok teroris ISIS, maka saya harus menandatangani deklarasi dan kemudian dana saya dicairkan,” kata Susan.

Dilansir The National News, meski mengalami kejadian tidak menyenangkan karena penggunaan nama Isis, namun Susan mengatakan tak ingin mengubah nama kudanya,

Susan menyelaskan alasannya memberikan nama Isis kepada salah satu kuda miliknya karena memang fanatik dengan segala hal yang berbau Mesir Kuno.

“Isis adalah ratu dari segala ratu. Saya sangat mengagumi sosoknya,” kata Susan. (tvl)

Back to top button