POTPOURRI

Ini Lho Bahaya Benang Layangan pada Kereta Cepat

Akibat gangguan tersebut, kereta harus mengurangi kecepatan bahkan beberapa kali harus berhenti sementara menunggu dilakukannya proses evakuasi dan pemeriksaan jalur sebelum dinyatakan aman melanjutkan perjalanan.

JERNIH-Sepanjang 2025 hingga pertenganan April, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat terjadi 32 kali gangguan perjalanan Whoosh yang diakibatkan benang layangan yang tersangkut pada jaringan listrik aliran atas (LAA) maupun pantograf kereta.

Akibat gangguan tersebut, jelas General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, kereta harus mengurangi kecepatan bahkan beberapa kali harus berhenti sementara menunggu dilakukannya proses evakuasi dan pemeriksaan jalur sebelum dinyatakan aman melanjutkan perjalanan.

“Tentunya hal ini dapat membahayakan perjalanan dan menggangu kenyamanan perjalanan seluruh penumpang Whoosh,” Eva dalam keterangan resmi, Minggu, 27 April.

“Bermain layangan di dekat jalur Whoosh dapat membahayakan perjalanan kereta, merusak infrastruktur kelistrikan, dan mengganggu ribuan penumpang,” jelas Eva lebih lanjut.

Bila terjadi benang layangan melilit komponen LAA atau pantograf maka berisiko terjadi kerusakan listrik dan gangguan teknis. Bahkan dalam beberapa kasus, KCIC perlu melakukan perawatan intensif hingga penggantian komponen, yang berdampak pada berkurangnya jumlah sarana yang siap operasi.

Sepanjang jalur kereta cepat telah dilengkapi sistem deteksi benda asing serta 1.396 CCTV untuk memantau dan memastikan keamanan operasional. Bahkan KCIC juga telah mengantisipasi dan menyiagakan sekitar 530 petugas pengamanan yang berjaga selama 24 jam setiap 500 meter di sepanjang jalur Whoosh.

Pihak KCIC telah berulang mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur kereta cepat Whoosh karena di samping merusak infrastruktur kelistrikan yang mendukung operasional Whooshjuga berpotensi membahayakan perjalanan kereta.

“Seluruh pihak diimbau untuk mematuhi larangan bermain layangan dalam radius 500meter dari jalur Whoosh dan ikut serta menciptakan lingkungan yang aman bagi transportasi masa depan Indonesia.,” tutup Eva.

KCIC melakukan kegiatan sosialisasi dengan sasaran puluhan sekolah dan permukiman warga di sekitar jalur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain edukasi langsung, KCIC bekerja sama dengan komunitas layang-layang dan pihak keamanan setempat untuk mengurangi potensi risiko dari aktivitas di sekitar jalur. (tvl)

Back to top button