POTPOURRIVeritas

Seri Fatahillah [2]: Faletehan, Identikkah dengan Fatahillah?

Menurut “Carita Purwaka Caruban Nagari”, tokoh dari Pasai itu bernama Fadhillah Khan, diidentifikasi sebagai Fatahillah. Dia lahir pada 1490. Sementara tokoh Sunan Gunung Jati, nama lain dari Syarif Hidayat, lahir pada 1448 di Mekkah dan tiba di Cirebon sekitar 1470.

JERNIH—“Sajarah Banten” yang ditulis Hoesein Djajadiningrat menyimpulkan bahwa tokoh Tagaril itu identik dengan tokoh Faletehan atau Falatehan sebagaimana yang disebut berita Portugis lain (1527). Tokoh itu bahkan dianggap identik pula dengan Sunan Gunung Jati yang disebut dalam babad.

Adapun kata Faletehan atau Falatehan, menurut Hoesein, mungkin salah dengar atau salah tulis dari kata Fathan, lengkapnya fathan mubinan (= kemenangan yang sempurna). Tokoh ini berperan dalam merebut Sunda Kalapa dari tangan kerajaan Sunda.

Banyak sejarawan, arkeolog, dan filolog menentang teori Hoesein Djajadiningrat itu. Dr Edi S. Ekadjati dalam salah satu tulisannya mengatakan Makdum berbeda dengan Sunan Gunung Jati. Menurutnya, Makdum berasal dari Pasai, sedangkan Sunan Gunung Jati berasal dari Arab. Hanya kedudukan dan peranan keduanya sama, yakni sebagai penyebar Islam.

Ketika pada 1972 ditemukan sebuah naskah kuno di Indramayu, pandangan tentang tokoh Fatahillah mulai berubah. Kitab kuno itu, “Carita Purwaka Caruban Nagari”, ditulis pada 1720 oleh Pangeran Arya Carebon. Namun yang menjadi masalah, masa penulisan kitab itu adalah 200 tahun setelah masa hidup Fatahillah. Kitab itu pun masih diragukan keasliannya karena banyaknya kekeliruan penulisan.

Dalam “Babad Cerbon” dikatakan dari garis ayah (Sultan Bani Israil), Sunan Gunung Jati berasal dari tanah Arab, sementara dari garis ibu merupakan keturunan Raja Sunda-Pajajaran. Setelah menuntut ilmu di tanah Arab, dia bermukim di Cirebon. Selanjutnya, dia menyebarkan agama Islam di Cirebon dan Banten.

Sajarah Banten” menyebutkan tokoh Sunan Gunung Jati sebagai seorang yang keramat. Dia datang dari tanah Arab. Ayahnya berasal dari Yamani, sementara ibunya dari Bani Israil. Raja Cirebon saat itu bernama Makdum, berasal dari Pasai (“Sejarah Nasional Indonesia” Jilid III dan berbagai buku karangan H.J. de Graaf).

Menurut “Carita Purwaka Caruban Nagari”, tokoh dari Pasai itu bernama Fadhillah Khan, diidentifikasi sebagai Fatahillah. Dia lahir pada 1490. Sementara tokoh Sunan Gunung Jati, nama lain dari Syarif Hidayat, lahir pada 1448 di Mekkah dan tiba di Cirebon sekitar 1470. Dengan demikian, Fatahillah dan Sunan Gunung Jati merupakan dua tokoh yang berbeda. [ ]

Ditulis Djulianto Susantio, pemerhati sejarah dan budaya, mantan wartawan “Mutiara”, dalam blog beliau.

Back to top button