Sanus

Ini Lima Famasi Pemegang Izin Produksi Obat COVID-19 di Indonesia

Dari lima farmasi tersebut yang sudah aktif berproduksi adalah Kalbe Farma dan Kimia Farma.

JERNIH-Sebanyal lima farmasi mendapat kesempatan memproduksi obat antivirus Covid-19 Molnupiravir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Mereka akan memproduksi obat tersebut di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menyebut PT Amarox Pharma Global sebagai anak perusahaan Hetero Labs Ltd, India nantinya yang akan memproduksi Molnupiravir kapsul keras di Indonesia.

“Saat ini PT Amarox sudah mendapatkan izin produksi dan sedang bangun fasilitas yang akan digunakan untuk produksi. BPOM mendampingi untuk persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),” kata Penny, dilansir dari YouTube Komisi IX DPR RI, Jakarta, pada Rabu (19/1)

Obat antivirus Covid-19 akan diproduksi di dalam negeri pada Mei atau Juni 2022 mendatang.

Terkait obat antivirus COVID-19 Favipiravir, dijelaskan Penny saat ini terdapat lima industri farmasi yang sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) untuk produksi lokal, farmasi tersebut adalah Kimia Farma, Kalbe Farma, Novell, Amarox Pharma Laboratories Global, dan Lapi Laboratories.

Dari lima farmasi tersebut yang sudah aktif berproduksi adalah Kalbe Farma dan Kimia Farma.

“Kami tetap mengawal dan mengawasi mutu produksi obat yang mereka buat,”.

Menurut Penny, Amarox, Novel dan Lapi belum berproduksi karena masih persiapan untuk produksi kemasan dan uji stabilitas.

Saat ini BPOM juga tengah melakukan pendampingan terkait syarat CPOB yang harus segera dipenuhi, setelah Surat Persetujuan Penggunaan Fasilitas Kapsul Keras untuk produksi Molnupiravir diperoleh PT Amarox pada 3 Januari 2022.

Selain PT Amarox, ada juga nama PT Kimia Farma yang sudah mendapatkan lisensi medicines patent pool (MPP).

“PT Kimia Farma juga berencana memproduksi Molnupiravir. Saat ini sedang proses persiapan dossler dan fasilitas PQ WHO diharapkan pada Juni 2022 sudah dapat submit aplikasi ke WHO dan sudah bisa produksi, (tvl)

Back to top button