Doa Kita Tertolak dan Sia-sia?
Tetap positif memandang apa yang ditetapkan sebagai takdir. Terus berdoa dan berharap mepadaNya, lalu tawakkal memasrahkan diri kepadaNya.
Oleh: Prof Dr Ahmad Imam Mawardi
ADA yang menggerutu menyangka bahwa dirinya tak perlu lagi banyak berdoa. Doa-doanya selama ini tak dikabulkan oleh Allah. Semuanya sia-sia. Sahabat dan saudaraku, jika dalam hati dan pikiran kita ada perasaan yang mitip dengan itu, cepatlah beristighfar dan bertaubat. Sungguh Allah tak akan pernah menyia-nyiakan amal kebaikan hambaNya, sekecil apapun itu.
Banyak ulama yang berkata bahwa orang yang menyangka bahwa Allah membiarkan tangan yang menengadah berdoa kepada Allah kembali dengan tangan kosong tanpa hasil adalah orang yang sangat lemah tauhidnya, bahkan tidak kenal dengan Allah. Allah itu Mahabaik, Mahamurah dan mulia. Mungkinkah tak memuji dan menyukai hambaNya yang kembali kepadaNya?
Saya teringat pada dawuh Syekh Musthafa Mahmud: “Selalu kuminta banyak hal kepada Allah, lalu Allah tidak memberikannya kepadaku. Tidak memberiNya kepadaku akan apa yang aku minta sejatinya adalah sebuah pemberian bernilai dariNya dalam bentuk yang lain. Aku belajar untuk selalu meminta apa yang aku mau, dan juga belajar menerima apa yang Allah kehendaki untuk diberikan kepadaku. Kehendak Allah pasti adalah baik, sementara kemauanku bisa jadi mengantarkan pada ketidakbaikan. Selalu saja Allah membimbing tanganku ke arah yang paling baik. Aku yakin Allah adalah Dzat yang paling penyayang di antara yang penyayang.”
Begitulah seharusnya keyakinan seorang hamba yang beriman. Tetap positif memandang apa yang ditetapkan sebagai takdir. Terus berdoa dan berharap mepadaNya, lalu tawakkal memasrahkan diri kepadaNya. Sahabat dan saudaraku, mari kita saling mendoakan, mati kita bersatu menjadi hamba pilihan Allah. Salam, A. I. Mawardi. [*]
* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya