Tallinn — Tidak semua orang suka melihat anak muda memimpin. Mark Helme, menteri dalam negeri Estonia, salah satunya.
Helme, pemimpin partai sayap kanan populis Ekre, mengejek Sanna Marin — perdana menteri Finlandia berusia 34 tahun dan tercatat sebagai kepala pemerintahan termuda di dunia — sebagai ‘sales girl.
“Sekarang kita melihat bagaimana seorang sales girl menjadi perdana menteri, dan bagaimana aktivis jalanan dan orang-orang tak berpendidikan bergabung dalam kabinet,” kata Helme pada acara bincang-bincang radio, Minggu 15 Desember 2019.
Komentar Helme viral di media sosial, dan menimbulkan kegaduhan. Presiden Estonia Kersti Kaljulaid meminta Presiden Finlandia Sauli Niinistö menyampaikan permintaan maafnya kepada Sanna Marin.
Marin bukan mantan sales girl, tapi kasir. Ia tumbuh dalam keluarga kurang beruntung. Selepas SMA ia bekerja sebagai kasir, lalu belajar di universitas dan memulai karier politik.
“Saya bangga dengan Finlandia. Di sini, seorang anak dari keluarga miskin bisa mendidik diri sendiri dan mencapai tujuan mereka dalam hidup,” tulis Marin di Twitter-nya. “Saya seorang kasir, dan kini menjadi perdana menteri.”
Helme, mantan dubes Estonia untuk Rusia, terkenal karena gaya bicara blak-blakan. Ia secara teratur mempermalukan PM Juru Ratas, mintra koalisi di pemerintahan Estonia.
Serangan terhadap Marin berdampak serius bagi Helme. Kaja Kallas, pemimpin oposisi, mengatakan akan mengatur pemungutan suara parlemen untuk mengajukan mosi tak percaya kepada Helme.
Sebelum langkah politik itu dilakukan, Helme dituntut mengundurkan diri dari parlemen. Helme melakukan yang tidak pantas, yaitu menyerang pemimpin negara lain.
