Veritas

Pejuang Perlawanan Ukraina Rampas Mesin Perang Canggih Rusia

Selain merampas sistem Krasukha-4, para pejuang perlawanan Ukraina beberapa hari lalu mengklaim telah menjatuhkan 99 pesawat tempur Rusia, 123 helikopter, 509 tank baja, 70 buah cisterns, 35 UAV alias drone, 1556 berbagai tipe kendaraan tempur, 252 perangkat artileri dan sebagainya.

JERNIH—Kelompok pejuang perlawanan Ukraina pada 22 Maret lalu merampas bagian dari mesin perang paling canggih Rusia, Krasukha-4. Perampasan Krasukha-4 menandai kian banyaknya senjata canggih Rusia yang bisa diambil-alih pejuang perlawanan Ukraina.

Krasukha-4 adalah bagian dari sistem perang elektronik bergerak yang dirancang untuk mendeteksi dan mengganggu radar besar, misalnya yang ada di pesawat peringatan dini dan kontrol udara, seperti E-3 Sentry Angkatan Udara AS, serta satelit mata-mata.

Pasukan Ukraina dilaporkan menemukan kontainer pos komando ini di luar ibukota Kyiv. Pengguna Twitter @UAWeapons termasuk yang pertama mengidentifikasinya sebagai komponen sistem Krasukha-4, yang juga dikenal dengan nomenklatur 1RL257, berdasarkan gambar yang muncul secara online. Krasukha-4 lengkap terdiri dari dua kendaraan, keduanya berbasis truk 8×8 KAMAZ-6350, satu dengan sistem peperangan elektronik (EW) dan yang lainnya sebagai pembawa modul pos komando.

Daftar ‘Kehilangan’ Rusia selama invasi, yang diklaim kelompok perlawanan Ukraina

Tidak ada keterangan bagaimana bagian dari Krasukha-4 itu bisa diambil-alih Ukraina. Tidak juga diceritakan apa yang terjadi pada truk yang membawa kontainer tersebut, atau pendampingnya yang dilengkapi dengan sistem EW. Foto menunjukkan kontainer itu berbaring miring dengan cabang-cabang pohon di atasnya, tetapi tidak jelas apakah itu mencerminkan upaya yang disengaja untuk menyembunyikannya atau hanya menunjukkan lokasi setelah semacam serangan atau kecelakaan.

Ada kerusakan pada modul pos komando, terutama di sepanjang bagian tepi bawah bingkai, dan pintu akses di samping yang terlihat hilang. Meskipun demikian, tampaknya container dalam kondisi yang relatif baik, setidaknya secara eksternal.

Terlepas dari itu, hilangnya setengah dari sistem Krasukha-4 bisa menjadi signifikan bagi pasukan Rusia dari perspektif operasional. Meskipun asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke akhir 1990-an, ini tetap menjadi salah satu sistem EW seluler militer Rusia yang paling andal, dengan produksi serial baru dimulai pada awal 2010-an.

Persenjataan itu dikembangkan sebagai bagian dari proyek yang lebih besar untuk sistem lapangan untuk melindungi aset Rusia di darat dan di udara dari pengintaian berbagai radar pengawasan dan pencitraan berbasis darat dan udara, bersama dengan satelit pengumpul intelijen yang dilengkapi radar tertentu.

Pejabat Rusia di masa lalu setidaknya telah mengklaim bahwa Krasukha-4 dapat melihat dan memblokir berbagai jenis radar, termasuk radar pengawasan, sensor pencitraan radar udara, dan pencari radar aktif dan altimeter yang ditemukan dalam rudal. Senjata itu memiliki jangkauan maksimum yang dinyatakan terhadap target berbasis darat dan udara antara 150 dan 300 kilometer, atau sekitar 93 hingga 186 mil, ke segala arah, tergantung pada berbagai faktor lingkungan. Paling tidak itu yang diklaim pabrikannya, Concern Radio-Electronic Technologies, lebih dikenal dengan akronim Rusia KRET.

Ada laporan bahwa sistem jamming Krasukha-4 dapat memancarkan sinar energi RF yang cukup kuat untuk secara fisik merusak sistem elektronik sensitif pada target tertentu. Menempatkan Krasukha-4 di sekitar Kyiv masuk akal untuk membantu mempersulit pasukan Ukraina dan mitra internasional mereka, untuk menemukan dan menargetkan unit Rusia di daerah ini melalui radar, di mana pertempuran telah berlangsung selama berminggu-minggu. Secara alami, sistem harus memiliki beberapa tingkat kemampuan deteksi pasif, yang memungkinkannya digunakan dalam peran pengawasan yang lebih umum, mengawasi potensi ancaman yang muncul, seperti radar jet tempur atau yang terkait dengan sistem rudal permukaan ke udara.

Selain itu, Krasukha-4 mewakili sistem seluler multiguna yang dapat dipindahkan secara relatif cepat, tergantung perubahan situasi di lapangan untuk memberikan dukungan EW yang berharga di tempat lain. Sistem ini berpotensi ditempatkan di wilayah tertentu di Ukraina dan Belarusia, untuk mencoba membutakan berbagai jenis pesawat berawak dan tak berawak asing kepunyaan, misalnya, NATO,  yang beroperasi di wilayah udara internasional.

Sebagaimana diketahui, meskipun militer AS telah berhenti menerbangkan sorites langsung di atas Ukraina, bersama dengan anggota NATO lainnya mereka terus memantau situasi di Ukraina dari udara dari daerah yang berdekatan. Ini termasuk serangan mendadak yang melibatkan Angkatan Udara AS dan NATO E-3, serta jet manajemen medan perang Sistem Radar Serang Target Bersama (JSTARS) E-8C, dan drone RQ-4 Global Hawk, yang semuanya membawa radar yang kuat. Semua jenis platform tersebut merupakan target untuk dikalahkan Krasukha-4.

Sebagaimana ramai diberitakan berbagai media massa, para pejuang perlawanan Ukraina beberapa hari lalu mengklaim telah menjatuhkan 99 pesawat tempur Rusia, 123 helikopter, 509 tank baja, 70 buah cisterns, 35 UAV alias drone, 1556 berbagai tipe kendaraan tempur, 252 perangkat artileri dan sebagainya. [The Drive]

Back to top button