Crispy

Hasil Test Swab Guru di Surabaya 127 Positif Covid-19

Test swab bagi pengajar dimaksud untuk mencegah penyebaran Covid-19 jelang dimulainya sekolah tatap muka SD dan SMP.

JERNIH-Pemerinta Kota Surabaya menggelar test swab bagi guru sekolah, baik sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) baik negeri maupun swasta di Surabaya.

Para pengajar yang ikut test swab sebanyak 5.111 orang guru dari 7.567 SMP dan sederajat di Surabaya sementara guru SD sebanyak 14.254 orang. Test swab bagi guru SD dilaksanakan lebih awal.

“Guru SD sudah dilaksanakan semua swab-nya. Sekarang sudah masuk swab SMP. Sekitar 5.111 guru SMP yang sudah dilakukan swab,” kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Rabu (28/10/2020).

Pelaksaan swab guru SMP ini, dilakukan di puskesmas sekitar lokasi domisili atau tempat tinggal para guru. Mereka menjalani tes swab secara gratis

Menurut Febri, tujuan pelaksanaan test swab adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19 jelang dimulainya sekolah tatap muka SD dan SMP.

Dari hasil test swab diketahui, dari 5.111 orang guru SMP yang mengikuti test swab sebanyak ada 127 guru diketahui hasil tes swab-nya positif Covid-19.

“Sisanya negatif dan invalid,” kata Febri, menerangkan hasil test swab

Febri juga menjelaskan bahwa semua guru yang hasil test swab diketahui positif Covid-19. tidak bergejala atau OTG. Untuk mereka yang dinyatakan positif, diharuskan menjalankan isolasi mandiri di rumah maupun di Hotel Asrama Haji.

“127 guru yang positif Covid-19, ada yang rawat jalan maupun juga ada di Asrama Haji. Ada banyak yang sembuh,” katanya.

Sebelumnya Febriadhitya menjelaskan, Pemkot Surabaya telah melakukan sejumlah persiapan jelang sekolah tatap muka SD dan SMP. Diantaranya melakukan test swab bagi para pengajar. Nantinya para siswa juga akan ikut mendapat giliran test swab terutama siswa sekolah yang menyelenggarakan tatap muka.

“Selain guru pengajar menjalani swab tes, para siswa juga akan dilakukan swab, terutama sekolah para siswa yang sekolahnya ditunjuk untuk sekolah tatap muka,” ujar Febriadhitya Prajatara, Jumat (16/10/2020).

Back to top button