Crispy

Terkait Harun tak terpantau di Bandara: Vendor Lupa Hubungkan PC data Perlintasan

JAKARTA-Tim gabungan yang dibentuk Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly paska polemik kepulangan Harun Masiku, caleg PDIP yang tidak terpantau kedatangannya di Bandara Soekarno Hatta telah selesai menggelar investigasi.

Yasonna membentuk tim ini pada 31 Januari 2020 beranggotakan pesonel dari Kominfo, Badan Reserse Kriminal Polri serta Badan Siber dan Sandi Negara.

Menurut Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Sofyan Kurniawan yang menjadi ketua tim investigasi, menjelaskan bahwa data kedatangan Harun sebetulnya tercatat di dalam komputer di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Namun, data tersebut tidak tertransfer ke server lokal bandara maupun ke server di Pusat Data Keimigrasian.

Baca juga: Jadi Tumbal Harun Masiku, Dirjen Imigrasi “Difungsionalkan”

“Tidak terjadi pengiriman data dari PC Konter Terminal 2F Bandara Soetta ke server lokal dan seterusnya ke server Pusdakim Ditjen Imigrasi,” kata Sofyan di kantor Kemenkumham, Jakarta, Rabu, 19 Januari 2020.

Bahkan, kata Sofyan, tim gabungan juga menemukan fakta bahwa problem tersebut sudah lama terjadi.

“Problem ini sebetulnya telah terjadi sejak 23 Desember 2019. Selain Harun, ada 120.661 penumpang di terminal 2F yang datanya tidak terkirim ke server pusat”.

Penyebab tidak terkirimnya data tersebut karena ada kesalahan konfigurasi Uniform Resource Locator (URL).

Baca juga: Imigrasi Palangkaraya Tahan Jurnalis Asing Yang Ikut Aksi Demo

“Data tidak terkirim ke server lokal dan Pusat Data Imigrasi di Ditjen Imigrasi karena adanya kesalahan konfigurasi Uniform Resource Locator (URL). Masalah itu baru muncul setelah dilakukan peningkatan SIMKIM pada 23 Desember 2020.”

Nampaknya terjadi kealpaan dari pihak vendor yang lupa menghubungkan data perlintasan pada PC konter Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta dengan server lokal Bandara dan Pusat Data Imigrasi di Ditjen Imigrasi.

Baca juga: Enam WNA Dideportasi Karena Lakukan Penelitian di NTT Tanpa Ijin

Setelah dilakukan perbaikan system pada tanggal 10 Januari 2020, barulah data kedatangan Harun, terkirim ke server pusat pada 19 Januari 2020. Pihak imigrasi baru mengumumkan soal Harun sudah pulang pada 22 Januari 2020.

Sebelumnya, Yasonna bersikukuh bahwa Harun pergi ke Singapura pada 6 Januari 2020 dan belum kembali.

(tvl)

Back to top button