Ratusan Monyet di Thailand Menguasai Kota, Mengamuk, Menduduki Kantor Polisi
- Orang Thailand menghargai monyet karena Hanuman membantu Rama membebaskan Sinta dari cengkeraman Rahwana.
- Populasi monyet yang tak terkendali menyebabkan tawuran monyet vs manusia kerap terjadi.
JERNIH — Ratusan monyet lepas dari kandang, mengamuk di tengah kota Lopburi — Thailand bagian tengah — dan menduduki kantor polisi.
“Kami harus memastikan pintu dan jendela tertutup untuk mencegah monyet-monyet memasuki gedung dan mencari makanan,” kata Kapten Polisi Somchai Seedee kepada AFP. “Saya khawatir gerombolan monyet itu merusak properti dan dokumen kepolisian.”
Penduduk di Lopburi telah lama menderita akibat hidup berdampingan dengan monyet. Populasi monyet yang tak terkendali dan agresif membuat hidup tak nyaman lagi.
Pihak berwenang membangun kandang khusus. Menangkap monyet-monyet dan memasukkannya ke kandang.
Pada 16 November, kadang itu jebol. Sekitar 200 monyet keluar, mengamuk di tengah kota. Satu kawanan monyet menyerbu kantor polisi, dan mendudukinya.
Polisi lalu lintas ditarik dari jalan-jalan dan ditugaskan menghalau serangan monyet. Sampai Senin 18 November, lusinan monyet masih bertengger di atap kantor polisi.
Foto-foto di media sosial memperlihatkan bagaimana monyet menduduki kantor polisi. Di jalan-jalan, otoritas lokal berusaha menangkap sebanyak mungkin monyet, menjebak mereka dengan makanan.
Thailand berpenduduk mayoritas Buddha, tapi masih mempertahankan tradisi Hindu. Orang Thailand menghormati monyet karena Hanuman membantu Rama membebaskan Dewi Sinta dari cengkeraman Rahwana.
Di Kuil Phra Prang Sam Yot di pusat Lopburi, ribuan primata tak kenal takut menguasai jalan-jalan, menyerang penduduk yang membawa barang apa saja, untuk mendapatkan makanan.
Lopburi memang kota monyet. Sejak 1980-an, kota ini memulai tradisi pesta buah untuk monyet untuk menarik wisatawan. Belakangan, pesta buah menjadi tradisi keagamaan.
Namun, populasi monyet yang tak terkendali menyebabkan tawuran antarmonyet, dan monyet dengan manusia, kerap terjadi. Muncul pemikiran hidup berdampingan dengan monyet menjadi sesuatu yang tak dapat ditoleransi.
Pemerintah Lopburi coba menekan populasi dengan sterilisasi dan relokasi. Hasilnya, monyet-monyet itu kini menguasai kota, dan tawuran dengan manusia menjadi berhari-hari.