Crispy

Secercah Cahaya, Covid-19 di Italia Tampak Menurun

ITALIA – Sampai Jumat, 3 April, kasus pandemi virus corona di dunia menurut data Johns Hopkins University (JHU) telah menginfeksi sekitar 1.030.628 orang di seluruh dunia.  Amerika Serikat masih menempati urutan teratas dengan jumlah total mencapai 245,573 kasus disusul Spanyol sebanyak 117,710 kasus dan Italia turun ke posisi ke tiga  dengan jumlah115,242 kasus.

Italia merupakan negara pertama di Eropa yang terkena dampak virus corona dan  memiliki kasus kematian covid-19 terbanyak di dunia, yaitu 13.915 orang.  Selain itu, Italia adalah negara pertama yang menerapkan kebijakan lockdown yang diberlakukan sejak 9 Maret.  60 juta penduduk Italia sejak itu bertahan di rumah untuk menekan wabah virus corona.

Secercah harapan mulai nampak,Time mengabarkan beberapa hari terakhir ini, bahwa total kasus baru penyebaran virus setiap hari mulai menyusut. Menurut Departemen Perlindungan Sipil Italia, tingkat kasus pertumbuhan total COVID-19 di Italia telah tampak melambat sejak 8 Maret dan dalam beberapa hari terakhir, total kasus baru mulai menyusut setiap hari.

Data nasional Italia menunjukkan bahwa dari 31 Maret hingga 1 April hanya terlihat peningkatan 4,5% dalam total kasus.  Angka  tersebut jauh lebih baik dibandingkan total kasus yang dilaporkan antara 16 dan 17 Maret dengan peningkatan 12,6% .

Angka terbaru juga  menunjukkan bahwa tingkat penularan dan infeksi di Italia mulai menurun. Hal yang sangat menjanjikan. Tetapi beberapa ahli kesehatan di Italia enggan merayakannya dan tetap waspada.

“Ya, Kami melihat beberapa harapan, sedikit cahaya,” kata Lorenzo Casani, direktur kesehatan sebuah klinik untuk orang tua di Lombardy, sebuah wilayah di Italia utara. Namun dia juga menambahkan bahwa masih sangat panjang untuk berada di akhir krisis.

Kita harus sangat berhati-hati dengan optimisme kita,” kata Casani.  Menurut Casani  angka-angka itu tidak melegakan. Karena walau menunjukan penurunan kasus baru, akan tetapi angka ini belum memperhitungkan jumlah warga yang  positif covid-19  tetapi belum diuji. Termasuk jumlah orang dengan gejala ringan atau yang tidak bergejala.

Massimo Galli, kepala unit penyakit menular di Rumah Sakit Sacco di Milan juga mengatakan bahwa jumlah kasus ringan dapat meningkat tetapi tidak terdeteksi.

“Saya tidak yakin virusnya benar-benar berkurang,” kata Galli. Menurutnya sangat sulit untuk memperkirakan perkembangan penyakit, dan puncak epidemi dalam kondisi seperti itu.

Namun, menurut Galli,  bagaimanapun juga penurunan kasus itu harus disyukuri  karena menunjukkan penurunan tekanan pada rumah sakit terutama berkurangnya jumlah pasien yang masuk karena infeksi virus corona parah.

Para ahli kesehatan telah memperkirakan bahwa jumlah kasus akan berkurang  pada akhir Maret dan awal April, sebagai akibat dari tindakan lockdown  yang diberlakukan beberapa minggu sebelumnya.

“Penting untuk membuktikan bahwa apa yang kami lakukan berdampak,” kata Flavia Riccardo, seorang peneliti di Departemen Penyakit Menular di Institut Kesehatan Nasional Italia. Menurutnya, lockdown adalah tindakan yang sangat keras dan berdampak luas terhadap sosial dan ekonomi .

“‘Angka ajaib yang akan dipantau adalah ketika mencapai 0%, maka tidak ada lagi kasus baru, ”kata Nino Cartabellotta, presiden GIMBE Foundation, sebuah organisasi penelitian dan pelatihan kesehatan Italia.

Menurut Departemen Perlindungan Sipil Italia, butuh waktu antara tiga dan empat minggu agar kurva rata. Antara 6 dan 7 Maret, Italia mengalami peningkatan 26,9% dalam total kasus , akan tetapi sejak itu secara bertahap angka-angka tersebut turun selama beberapa minggu terakhir.

Pemerintah Italia saat ini berencana untuk memperpanjang lockdown  hingga 13 April, bahkan mungkin memperpanjangnya lagi. “Kami belum bisa merencanakan pelonggaran lockdown,” kata Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam pidato yang disiarkan televisi pada 1 April.

Para ahli mengatakan bahwa negara-negara lain dapat belajar dari kesalahan Italia dan keberhasilannya. Pengalaman Italia  dari covid-19 adalah menekankan pentingnya intervensi awal  pemerintah di negara-negara yang belum mengalami wabah yang signifikan.

Ketika kasus pertama ditemukan pada 20 Februari, virus itu menyebar dan tidak terdeteksi di seluruh negeri selama dua hingga tiga minggu sampai kemudian kasus pertama  dilaporkan. Akibatnya penanganan kesehatan untuk  mengurangi penyebaran virus  terhambat sejak awal

Penyebab lainnya adalah lambatnya otoritas Italia dalam menerapkan tindakan lockdown ketika kasus pewrtama muncul. Hal itu karena takut membahayakan ekonomi nasional yang sudah rapuh.  

Walau demikian, pemerintah Itali bergerak relatif cepat begitu virus ditemukan.  Italia segera menetapkan kebijakan yang sangat agresif , terutama dalam hal pelacakan kontak , investigasi dan menyusun langkah prioritas untuk mempersiapkan meningkatnya perawatan.

Selain itu, ketika tingkat pengujian di Eropa masih dilakukan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya, Italia secara keseluruhan telah melakukan lebih banyak tes daripada negara-negara Uni Eropa lainnya.(Time)

Back to top button