Crispy

Ukraina Serang Depot Amunisi Rusia; Rusia Serang Taman Kanak-kanak di Provinsi Donetsk

Ketepatan serangan menunjukkan pasukan Ukraina menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS yang dipasok AS. Ukraina mengindikasikan dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka mungkin meluncurkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah di selatan saat Rusia membombardir wilayah Donbas timur.

JERNIH– Militer Ukraina pada Selasa (12/7) melaporkan telah menghancurkan gudang amunisi Rusia di Ukraina selatan, mengakibatkan ledakan besar yang terekam di media sosial. Sementara di sisi lain, tim penyelamat mengatakan jumlah korban tewas dari serangan Rusia akhir pekan di timur negara itu bertambah menjadi 45 orang.

Serangan roket semalam menargetkan depot di Nova Kakhovka yang dikuasai Rusia, kata komando selatan militer Ukraina. Nova Kakhovka terletak sekitar 55 kilometer (35 mil) timur kota pelabuhan Laut Hitam, Kherson, yang juga diduduki pasukan Rusia.

Ketepatan serangan menunjukkan pasukan Ukraina menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS yang dipasok oleh AS. Ukraina mengindikasikan dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka mungkin meluncurkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah di selatan saat Rusia membombardir wilayah Donbas timur.

Kantor berita Rusia, Tass, memberikan laporan berbeda tentang ledakan di Nova Kakhovka itu. Tass mengatakan, fasilitas penyimpanan pupuk mineral meledak dan hal itu mngakibatkan pasar, rumah sakit, dan rumah rusak. Beberapa bahan dalam pupuk dapat digunakan untuk amunisi.

Sebuah foto satelit yang diambil Selasa dan dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan kerusakan yang signifikan. Sebuah kawah besar menganga tepat di mana sebuah bangunan besar seperti gudang, pernah berdiri.

Ukraina sekarang memiliki delapan sistem HIMAR, sebuah peluncur rudal yang dipasang di truk dengan akurasi tinggi, dan Washington telah berjanji untuk mengirim empat lagi.

Sementara itu, ledakan lain juga dilaporkan terjadi Selasa malam di Luhansk, sebuah kota di Donbas yang berada di bawah kendali separatis yang didukung Rusia sejak 2014, dengan video yang diposting di media sosial. Seorang juru bicara pasukan separatis, Andrei Marochko, mengatakan tentara Ukraina telah memberikan “pukulan besar” ke sistem pertahanan udara di Luhansk, kantor berita Rusia Interfax melaporkan. Dia mengatakan belum ada kabar mengenai korban jiwa. Tidak ada informasi langsung dari pemerintah atau militer Ukraina.

“Para penjajah telah merasakan seperti apa artileri modern, dan bagian belakang mereka tidak akan aman di mana pun di tanah kami yang mereka tempati,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video malamnya. “Mereka merasa bahwa operasi perwira intelijen kami untuk membuat mereka mempertahankan tanah air mereka, lebih besar daripada operasi khusus mereka.”

Di tempat lain di Ukraina, penembakan Rusia selama 24 jam terakhir menewaskan sedikitnya 16 warga sipil dan melukai 48 lainnya, kata kantor kepresidenan Ukraina, Selasa pagi. Kota-kota di lima wilayah tenggara berada di bawah tembakan Rusia, kata kantor itu.

Sembilan warga sipil tewas dan dua lagi terluka di Provinsi Donetsk, yang merupakan setengah dari Donbas. Serangan roket Rusia menargetkan kota Sloviansk dan Toretsk, tempat sebuah taman kanak-kanak diserang, kata kantor kepresidenan.

Militer Inggris mengatakan, Rusia terus membuat “keuntungan kecil dan bertahap” di Donetsk, di mana pertempuran sengit membuat gubernur provinsi itu pekan lalu mendesak 350.000 penduduknya yang tersisa untuk pindah ke tempat yang lebih aman di Ukraina barat.

Korban tewas akibat serangan roket Rusia yang menghantam gedung apartemen Donetsk Sabtu lalu naik menjadi 45 orang, kata badan layanan darurat, Selasa malam. Dikatakan, para pekerja menemukan lebih banyak mayat dan juga menyelamatkan sembilan orang saat mereka menggali puing-puing bangunan lima lantai di Chasiv Yar sepanjang hari.

Namun banyak orang di Donbas, kawasan industri yang subur di Ukraina timur, yang terdiri dari Provinsi Donetsk dan Luhansk, menolak atau mungkin tidak mampu– untuk melarikan diri, meskipun sejumlah warga sipil terbunuh dan terluka setiap minggu.

Di timur laut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dan wilayah sekitarnya, serangan Rusia menghantam bangunan tempat tinggal, menewaskan empat warga sipil dan melukai sembilan.

“Rusia melanjutkan taktik mereka untuk mengintimidasi penduduk damai di wilayah Kharkiv,” tulis Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, di Telegram.

Kebakaran akibat serangan Rusia juga melanda kota selatan Mykolaiv pada Selasa pagi, setelah roket menghantam bangunan tempat tinggal. Dua belas orang terluka akibat penembakan Rusia, dengan beberapa roket menghantam dua fasilitas medis, kata gubernur regional, Vitaliy Kim, di Telegram.

Sirene serangan udara terdengar Selasa di kota barat Lviv – sirene siang hari pertama di sana dalam lebih dari seminggu – dan di daerah lain di Ukraina ketika pasukan Rusia terus merangsek maju.

Di Luhansk timur, “pertempuran berlanjut di dekat desa-desa” di perbatasan administratif dengan tetangga Donetsk, Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada The Associated Press, Selasa.

“Tentara Rusia membakar semua yang ada di jalannya. Rentetan artileri tidak berhenti dan terkadang berlanjut selama empat hingga enam jam, ”kata Haidai.

Pengarahan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia telah merebut kota Hryhorivka dan terus mendorong ke arah kota Kramatorsk dan Sloviansk di provinsi Donetsk.

“Pasukan Rusia kemungkinan akan mempertahankan tekanan militer pada pasukan Ukraina sambil berkumpul kembali dan menyusun kembali serangan lebih lanjut dalam waktu dekat,” kata briefing intelijen.

Namun, Rusia mungkin lebih mengandalkan kontraktor militer swasta, seperti Grup Wagner, untuk menghindari mobilisasi umum, kata kementerian Inggris. Pejabat Barat menuduh Wagner menggunakan tentara bayaran untuk berperang di Afrika dan di tempat lain. [Associated Press]

Back to top button