Crispy

WHO Bilang Vaksin AstraZeneca Aman, tapi Orang Eropa Tetap tak Percaya

  • Di Jerman, 55 persen orang nggak percaya AstraZeneca aman. Di Prancis, 61 persen.
  • Hanya orang Inggris percaya vaksin AstraZeneca aman.

JERNIH — Sebuah jajak pendapat yang digelar lembaga survei Inggris YouGov menunjukan kepercayaan masyarakat di banyak negara Eropa terhadap vaksin AstraZeneca anjlok menyusul kontroversi dalam beberapa pekan terakhir.

Mayoritas masyarakat Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia, melihat AstraZeneca tidak aman, tapi di Inggris pandangan orang terhadap vaksin produksi raksasa farmasi Anglo-Swedia itu tetap sangat positif.

Di Inggris, dua per tiga responden mengatakan vaksin AstraZeneca aman. Di negara lain, hanya sembilan persen yang percaya yang percaya.

Temuan ini muncul di saat penuh gejolak, ketika vaksin buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca dan kampanye inokulasi Uni Eropa bermasalah. Di sisi lain, gelombang ketiga pandemi virus korona mendorong pembaruan pembatasan sosial.

Inggris dan Uni Eropa terlibat perang kata-kata semakin sengit, yang membuat Brussels memperingatkan situasi ini dapat menghetikan ekspor vaksin AstraZeneca.

Penurunan kepercayaan orang Eropa pada AstraZeneca dipicu kontroversi sekian pekan, dan kekhawatiran akan keamanan vaksin.

Awal Maret lalu, beberapa negara Uni Eropa menangguhkan pengunaan vaksin AstraZeneca dengan alasan menunggu peninjauan oleh Badan Obat-obatan Eropa (EMA). Peninjauan diperlukan menyusul lusinan kasus pembekuan darah di otak yang dialami penerima vaksin AstarZeneca.

EMA pekan lalu menyatakan suntikan AstraZeneca aman dan efektif. WHO dan Badan Pengawas Obat-obatan Inggris mengeluarkan pernyataan serupa.

Pernyataan ketiganya membuat negara-negara Eropa melanjutkan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca. Namun, masyarakat tetap tidak percaya.

Dalam survei pertengahan Maret yang digelar YouGov, 55 persen orang Jerman mengatakan vaksin itu tidak aman. Hanya 32 persen yang mengatakan aman.

Di Prancis, yang lebih dulu meragukan AstraZeneca, 61 persen responden mengatakan vaksin AstraZeneca tidak aman. Di Italia dan Spanyol terjadi lonjakan ketidak-percayaan sampai 27 poin.

YouGove juga menemukan tidak ada lonjakan ketidak-percayaan pada vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Lembaga survei itu mewawancarai 2.024 warga Jerman, dan sekitar 100 orang dewasa di masing-masing negara antara 12 sampai 18 Maret.

“Setelah kekhawatiran tentang perlindungan dan potensinya dikemukakan pemimpin di seluruh Eropa, vaksin AstraZeneca/Oxford mengalami kerusakan reputasi,” kata Matt Smith, jurnalis data utama YouGov.

Kini, ketika Eopa memasuki gelombang ketiga pandemi, pejabat di mana pun akan khawatir jika pertengkaran soal vaksin AstraZeneca akan merusak program inokulasi.

Back to top button