POTPOURRI

Jika Vaksinasi Terabaikan WHO Khawatir Covid Berlanjut Hingga 2022

Negara-negara kaya dan maju banyak yang menahan vaksin Corona untuk kebutuhan negaranya sendiri. Mereka bahkan mulai membuat kesepakatan pribadi dengan perusahaan farmasi.

JERNIH-Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyalahkan kematian para tenaga kesehatan (nakes) yang begitu besar jumlahnya pada negara-negara dan perusahaan yang mengendalikan suplai vaksin global.

WHO memperkirakan ada 135 juta tenaga kesehatan di seluruh dunia, namun kebanyakan dari mereka belum mendapat vaksinsai.

“Data dari 119 negara menunjukkan bahwa rata-rata, dua dari lima petugas kesehatan di seluruh dunia telah mendapat vaksinasi penuh,” kata Tedros.

Dari catatan WHO, diketahui hingga Mei 2021, sekitar 80.000 – 180.000 nakes meninggal dunia akibat Covid-19.

Tedros mengingatkan bahwa tenaga kesehatan semestinya mendapat prioritas vaksin. Ia juga mengingatkan agar kelompok negara G20 harus memenuhi komitmen berbagi vaksin secepatnya.

Menurut Tedros, di Afrika masih banyak nakes yang belum mendapat vaksinasi. Ia menyebut kurang dari satu dari sepuluh nakes yang telah mendapat vaksinasi penuh.

Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan nakes di negara berpenghasilan tinggi, dimana delapan dari sepuluh nakes telah menerima vaksin penuh.

Dr Bruce Aylward, pejabat senior WHO, khawatir jika kegagalan menyediakan vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah akan berpengaruh pada semakin berlarut-larutnya pandemic Covid-19. Bahkan Aylward menyebut krisis Covid bisa “berlarut-larut hingga 2022”.

Selain kekurangan vaksin Corona bagi nakes, banyak negara yang masih belum banyak memberi vaksin Corona pada warganya. Saat ini baru hampir 5% populasi Afrika yang telah mendapatkan vaksinasi, jauh lebih rendah ketimbang benua-benua lain, yang mencapai 40% dari total populasi.

Dalam catatan WHO, Afrika hanya berkontribusi 2,6% dari total vaksinasi global.

Untuk membantu negara-negara miskin mendapatkan vaksin Corona, WHO membentuk program Covax, yakni upaya WHO mendistribuskan vaksin secara merata untuk semua negara, terutama untuk negara miksin dan negara yang mempunyai penduduk dengan jumlah besar.

Seiring berjalannya waktu, negara-negara kaya dan maju banyak yang menahan vaksin Corona untuk kebutuhan negaranya sendiri. Bahkan negara-negara G7 memutuskan untuk menahan diri begitu mereka mulai membuat kesepakatan pribadi dengan perusahaan farmasi. (tvl)

Back to top button