POTPOURRI

Virus Mirip Covid-19 Telah Disebutkan 5000 Tahun Lalu

INDIA — Kitab suci Ayurveda yang berasal dari 5000 tahun lalu ternyata memuat keterangan mengenai virus yang mirip covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Smita Naram, pendiri Ayushakti Ayurvedic therapy seperti diberitakan oleh Indiatoday.

“Saya terkejut menemukan deskripsi ini di bagian Charaka Samhita, ada bab khusus tentang ‘krimi’ atau  infeksi yang mendeskripsikan tentang Sleshma Krimi. Yang menakjubkan adalah bagaimana mereka menggambarkan tentang Sleshma Krimi ” kata Naram.

Charaka Saṃhitā merupakan teks Sanskerta tentang Ayurveda (pengobatan tradisional India). Teks tersebut terdiri dari delapan buku dan seratus dua puluh bab yang menggambarkan teori kuno tentang tubuh manusia, etiologi, gejala dan terapi untuk berbagai macam penyakit.

Charaka Samhita juga mencakup bagian tentang pentingnya diet, kebersihan, pencegahan, pendidikan kedokteran, kerja tim dokter, perawat dan pasien yang penting untuk pemulihan kesehatan.

Menurut Naram, istilah Sleshma Krimi bermakna adanya ‘sesuatu’ yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang yang disebut Maha Suksma, yaitu makhluk sangat kecil  sehingga membutuhkan alat khusus untuk melihatnya.

” Maha Sukshma tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Ini berarti sesuatu  yang sangat kecil sehingga orang membutuhkan instrumen khusus untuk melihatnya.” ungkap Naram.

Charaka Samhita menuliskan bahwa ‘mereka’ menetap di sistem pernapasan. Selain itu, Naram juga merasa terkejut setelah membaca tentang gambaran Krimi yang dideskripsikan dalam teks, yaitu berbentuk bulat penuh dengan ‘paku’.

Deskripsi itu sangat dekat dengan gambaran  coronavirus. Tulisan kuno tersebut juga menjelaskan bagaimana Sleshma Krimi setelah menetap di sistem pernapasan yang menyebabkan batuk dan sesak napas, kadang-kadang menyebabkan kematian.

Naram mengungkapkan tiga cara untuk mencegah dan melindungi diri dari infeksi berdasarkan teks kuno tersebut, yaitu mengisolasi diri sendiri sehingga tidak tertular, jangan memberi mereka makan apa pun yang memperkuat penyakit sehingga membuatnya lebih aktif dan mengkonsumsi herbal penambah kekebalan tertentu, terutama di daerah pernapasan.

Yang dimaksud dengan tidak memberi makan apa pun yang menguatkan penyakit adalah jangan memberi mereka makanan yang merangsang ‘Kapha’.  Naram  menyarankan di zaman sekarang ini makanan yang merangsang kapha adalah gandum, roti, dan produk susu.

Kapha dalam filosofi Ayurveda merupakan salah satu dari 3 dosha yang mengandung lima elemen kekuatan. Dosha artinya “yang berubah” dan hadir di setiap sel, jaringan, dan organ tubuh yang mengatur fungsi psikobiologis. Selain kapha, dua dosha lainnya adalah vata, pitta.

Amazine menuliskan bahwa Kapha melumasi sendi, memberikan kelembaban pada kulit, membantu menyembuhkan luka, mengisi ruang di tubuh, memberikan kekuatan biologi dan stabilitas, mendukung kemampuan memori, memberikan energi untuk jantung dan paru-paru, serta mempertahankan imunitas.

Kapha berada di dada, tenggorokan, kepala, sinus, hidung, mulut, perut, sendi, sitoplasma, plasma, dan dalam sekresi cairan tubuh seperti lendir.

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh Dr. Naram memberikan resep yang diolah dari Kulit buah delima, daun kemangi, jahe, Kunyit segar atau bubuk dan lada hitam

“Telah terbukti dalam banyak laporan ilmiah bahwa bahan-bahan seperti kulit buah delima, Kalmegh, Tulsi, Shunti, Dalchini, dll. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh semua jenis infeksi virus dan mencegah serangan virus dengan sangat baik,” kata Naram.

“Meskipun ini adalah cara yang sulit untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi ini merupakan upaya yang layak. Cara lain untuk mengembalikan kesehatan jangka panjang secara alami adalah dengan mendetoksifikasi tubuh Anda secara berkala,” saran Naram.

Istilah Sleshma Krimi mengingatkan dengan kata selesma alias pilek yang dikenal di Indonesia. Jangan-jangan istilah salesma yang mulai digunakan abad ke 16 M itu berasal dari bahasa sansekerta ‘Sleshma’.

Back to top button